(Foto: 4 Industri Kecil Menengah (IKM) Pati masuk penyaringan Pendidikan dan Pelatihan Expor Indonesia (PPEI) untuk mengikuti Workshop dan Verifikasi Perusahaan Export Coaching Program tahun 2021 di Semarang, 22 Feb 2021)
Kabarpatigo.com - SEMARANG - Peran Pemerintah melalui Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) dalam mengembangkan ekspor di Indonesia bersama dengan fasilitator professional akan melakukan Export Coaching Program (ECP) tahun 2021 selama kurang lebih 1 tahun.
Maka, Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah mengadakan Workshop dan Verifikasi Perusahaan Export Coaching Progam selama empat hari mulai tanggal 22-25 Februari 2021 di Hotel Gets Semarang.
Sebelumnya PPEI telah melakukan penyaringan pendaftar dari 300 pendaftar menjadi 40 peserta workshop, 4 diantaranya IKM dari Pati akan dilakukan verifikasi sesuai data di lapangan.
Industri Kecil Menengah (IKM) yang terjaring ini, termasuk IKM berqualified ada yang sudah tembus export di beberapa Negara, ada yang sudah export lewat pihak ke 3 dan ada pula memiliki produk unggulan tapi belum pernah export.
Secara keseluruhan telah disimpulkan bahwa yang ikut pelatihan ini benar-benar siap ekspor dan siap berkolaborasi bersama fasilitator PPEI yang professional.
"Tujuan pemerintah dalam program ini adalah mencetak eksportir baru sehingga meningkatkan jumlah eksportir. Berdampak positif yakni Nilai ekspor meningkat, automatis peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional," tegas Muhammad Arif Sambodo, SE, M.Si Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah saat membuka pelatihan Workshop dan Verifikasi Perusahaan Export Coaching Program, Senin (22/2/21).
(Foto: pelatihan Workshop dan Verifikasi Perusahaan Export Coaching Program)
Dalam pembukaan pelatihan ECP ini disampaikan bahwa ECP tahun lalu yakni tahun 2020 telah mencapai transaksi total Rp. 34,9 Milyar meskipun di tengah pandemi covid-19 masih mampu bertahan dalam pelaksanaan ekspor.
Pendampingan ECP ini selama 1 tahun akan dimulai bulan Maret 2021.
Ada 8 tahap ECP dalam 1 tahun ini yakni:
1. workshop dan verifikasi (hari ini) waktu pembukaan
2. Training of exporter
3. Pendampingan market development
4 Penmdampingan Produk
5 Business Matching
6 Training of exporter lanjutan
7. Progress Monitoring dan
8. Evalusi
Syahrial Owner CV. Syams Indonesian Handicraft salah satu IKM yang mewakili Kabupaten Pati dengan produk Tas Anyaman dari Daur Ulang Plastik yang fashionable telah terjaring dalam pelatihan ECP ini.
"Saya sudah menunggu program pemerintah ini dimana akan dilakukan penggemblengan materi dan pendampingan sampai berhasil melakukan export di NTE (Negara Tujuan Eksport)," ungkap Syahrial.
Owner CV. Syams ini mengaku perusahaanya telah mempersiapkan kurang lebih selama 6 bulan yang lalu yakni legalitas perusahaan, kapasitas produksi, Qualitas Produk, tim yang telah dibentuk dan permodalannya untuk mensupport perusahaanya menjadi eksportir sukses di Indonesia.
"Semoga dengan pendampingan ECP ini, bisa memberikan dampak positif ke Masyarkat Kabupaten Pati. Karena Tas Anyaman ini telah mampu memberdayakan kurang lebih sekitar 275 orang ibu-ibu yang tersebar di Kabupaten Pati untuk menganyam dan menjadi penopang ekonomi keluarga. Serta mampu memberikan PAD Kabupaten Pati serta Devisa Negara," jelasnya. (aa)
#IndustriKecilMenengah
Komentar
Posting Komentar