(Foto: Selamet Susilo)
Kabarpatigo.com - SUKOLILO - Pesta telah usai kawan, waktunya berberes, waktunya ringkes-ringkes, waktunya menata kembali seperti sedia kala, Kan begitu seharusnya.
Begitu pula dengan pesta demokrasi. Entah kenapa perhelatan politik elektoral ini disebut pesta demokrasi. Mungkin karena semua orang dianggap terlibat dan berharap menikmati pesta ini.
Apapun itu, seperti yang aku bilang tadi, karena sudah usai, waktunya semua ikut berberes, menata kembali.
Sekali lagi, semua. Bukan hanya yang makan paling banyak atau hanya yang pulang paling terakhir. Karena esensi dari pesta demokrasi ini adalah semua untuk semua, bukan semua untuk segolongan.
Seperti halnya falsafah bangsa ini, semua untuk semua, semua hal dikerjakan bersama-sama, untuk kepentingan bersama dan dinikmati bersama-sama, dan kita biasa menamainya gotong-royong.
Tidak ada yang namanya menang atau kalah dalam gotong royong, namun hanya pembagian peran untuk kepentingan bersama.
Peran untuk pekerjaan bersama, kepentingan bersama selagi menyiapkan pesta berikutnya.
Coba saudara bayangkan, jika kelak kita menamai pesta demokrasi ini menjadi pesta gotong-royong. Indah bukan? (aa)
#SelametSusilo
Komentar
Posting Komentar