(Foto: Perhutani Pati gelar rapat koordinasi bersama stakeholder terkait Karhutla di kantor KPH Pati, Senin 10 Apr 2023)
Kabarpatigo.com - PATI - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati bersinergi bersama stakeholder dengan mengadakan rapat koordinasi bidang Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Turut hadir jajaran Polresta, Kodim dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Pati, Senin (10/4/23).
Bertempat di Ruang Serbaguna Kantor KPH Pati, Wakil Administratur KPH Pati Joko Wahono atas nama Administratur KPH Pati Arif Fitri Saputra bersama jajaran manajemen KPH Pati serta Pabin Jagawana IPTU Agus Susanto melakukan koordinasi bersama Kompol Sigino Kepala Bagian OPS atas nama Kapolresta Pati bersama Kompol Ongkoseno Kasat Reskrim beserta Kasi Intel, Koordinator Lapangan BPBD M. Budi Prasetyo, Kodim 0718 Pati, SATPOL PP serta dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati.
Administratur KPH Pati, Joko Wahono dalam kesempatan tersebut menyampaikan pengelolaan hutan pada Perhutani KPH Pati meliputi 5 Kabupaten yaitu Pati, Kudus, Jepara ditambah sedikit di wilayah Blora dan Grobogan ada 28 Kecamatan dan 123 Desa.
Baca Juga: Merespon Setiap Aduan Masyarakat, Kepala Diskominfo Tidak Berikan Respon Asal-Asalan
“Menjadi penting karena hutan merupakan penyangga kehidupan dan ini merupakan tanggung jawab kita semua secara moral. Perhutani sendiri sudah menyiapkan alat untuk pencegahan dini terkait kebakaran antara lain tas gendong air, garbu, kebyok dll,“ tegasnya.
Jajaran Polresta Pati, Kompol Sigino menyampaikan bahwa di Pati dari tahun 2003 memang belum pernah ada terjadi kebakaran hutan.
”Tapi permasalahan di kita adalah kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah khususnya para petani tanaman Tebu setelah panen kebanyakan mereka membakar lahan bekas panen tersebut. Jadi itu yang sering kita alami sebagai kasus dari signal yang tertangkap oleh satelit. Kami melalui Babinkamtipmas selalu berkoordinasi dan mengedukasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran dan ini merupakan kepedulian semuanya termasuk dinas dinas terkait,“ jelasnya.
Muhammad Budi Prasetyo dari BPBD menyampaikan dari rapat koordinasi bersama Balai PSDA Jratun Seluna terkait evaluasi musim hujan dan persiapan kemarau yang akan dimulai bulan Mei dan puncaknya di bulan Juli dan Agustus sifatnya itu normal dan bawah normal.
“Artinya kemarau tahun ini akan lebih kering jadi disarankan untuk waspada terhadap kebakaran. Untuk Karhutla memang tahun-tahun kemarin tidak ada karena kemarau sifatnya basah,” pungkasnya.
Satpol PP sudah menempatkan posko di 3 lokasi yaitu di Kecamatan Pati, Juawa dan Kayen. (Kom-PHT/Pti/Rsw)
Komentar
Posting Komentar