(Foto: Sekretaris PDM Pati, Taufiq)
Kabarpatigo.com - PATI - Dinamika jelang Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah Pati kian heboh. Berbagai kepentingan mewarnai hiruk pikuk perjalanan menuju Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Muhammadiyah di usia yang sangat mapan ini, sangatlah paham atas dinamika yang terjadi di setiap jelang Musyawarah.
Salah satu agenda Musyawarah adalah memilih Pimpinan periodesasi yang dapat diharapkan oleh persyarikatan, mampu membawa visi misi Muhammadiyah.
(Foto: kabarpatigo)
Hari ini dan masa depan, Muhammadiyah semakin memerlukan kader dan pimpinan yang memiliki rujukan dan modal ilmu untuk memperkuat barisan pergerakan persyarikatan di tengah realitas dan tantangan yang semakin luas tanpa kepentingan pribadi.
Menjelang Akhir Periodesasi dan Musyda, Taufiq menekankan tentang pentingnya manajemen persyarikatan melalui hitungan-hitungan dalam memproyeksikan masa depan, berbekal masa lalu dan masa kini.
Evaluasi gerakan baik yang sudah dan akan perlu dilakukan ini sangat penting.
Selain itu, Taufiq juga menyinggung tentang pentingnya kaderisasi. Menurutnya, kaderisasi di Muhammadiyah bisa dilakukan melalui Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) termasuk rumah sakit, dan perkaderan formal melalui majelis, lembaga dan organisasi otonom Muhammadiyah (Ortom).
Baca Juga: Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Pati Diselenggarakan di Dua Lokasi, Ini Lokasinya !
Dengan adanya sukses kaderisasi salah satu indikator berkemajuan.
“Semua tidak bisa lepas dari bingkai kaderisasi, sebagai upaya kita untuk mencetak generasi yang akan menjadi pelangsung, pelaksana dan penyempurna gerakan Persyarikatan Muhammadiyah," ucap Taufiq.
Taufiq mengingatkan, bahwa kebesaran dan berbagai capaian yang berhasil diraih oleh Muhammadiyah tidak cukup hanya dibanggakan, tetapi juga harus dipersiapkan kaderisasi sebagai penerus gerakan dan peningkatan prestasi-prestasi yang berhasil diraih oleh Muhammadiyah.
“Ini bukan hanya peringatan bagi pribadi-pribadi, tetapi juga bagi para pimpinan yang terpilih di Musyda, Musycab dan lain sebagainya," ungkapnya.
Terpilihnya kader sebagai pimpinan bukan merupakan sebuah kebangaan dan impian. Melainkan terpilihnya kader sebagai pimpinan adalah harapan dari umat untuk bisa menatap masa depan yang lebih baik.
Disisi lain mememlihara kualitas dan kuantitas jamaah juga tidak kalah pentingnya. Maka perlunya ruh kegiatan rutin di tingkat Ranting dan Cabang.
"Adanya daerah karena ada cabang, adanya cabang karena adanya ranting. Maka skala prioritas dalam mengembangkan dakwah adalah berdayanya ranting-ranting Muhammadiyah melalui hadirnya kegiatan kajian-kajian di tingkat ranting, yang nantinya akan memberdayakan umat yang unggul dan berkemajuan, maka jangan semua engkau tinggalkan cabang," tegasnya. (aa)
Komentar
Posting Komentar