(Foto: salah penyandang disabilitas di Desa Cluwak mendapatkan vaksinasi)
Kabarpatigo.com - CLUWAK - Meski PPKM telah dihentikan oleh Pemerintah Pusat, namun kegiatan vaksinasi terus dilakukan hal ini sebagai upaya mitigasi dari kemungkinan naiknya angka paparan covid-19 di Kabupaten Pati, apalagi pasca hari raya Idul Fitri dengan angka pemudik yang cukup tinggi.
Hal ini yang dilakukan organisasi komunitas Roro Mendut wilayah Pati Utara serta Dinas Kesehatan Pati dalam hal ini UPTD Puskesmas Kecamatan Cluwak melakukan giat vaksinasi covid-19 dengan bekerjasama dengan Australia-Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) atau Kemitraan Pemerintah Australia – Indonesia dalam Ketahanan Kesehatan melalui Save The Children dan Migrant CARE di Desa Ngablak Kecamatan Cluwak pada Jumát (5/5/23).
Upaya mitigasi ini sejalan dengan siaran pers Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemeterian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid yang mengatakan kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan setelah Idul Fitri.
Sebanyak lima rumah sakit mengalami peningkatan keterisian lebih dari 50% pada tanggal 3 Mei, yaitu RSUP Dr. M. Djamil, RS Dr. Tadjuddin Chalid, MPH, RSP Dr. Ario Wirawan, RSUP Prof Dr. R.D.Kandou, dan RSUP Dr. Kariadi.
Koordinator Imunisasi (Korim) Puskesmas Kecamatan Cluwak, Endriana Ika Purbasari, Amd.Keb menjelaskan kenapa memilih sasaran kelompok disabilitas karena masih tingginya angka disabilitas di Pati khususnya Kecamatan Cluwak yang belum mendapatkan vaksinasi covid-19.
"Banyak kendala vaksinasi covid-19 bagi penyandang disabilitas terutama dari sisi pemahaman calon penerima manfaat, masih banyak yang takut dan percaya hoax serta kurang menyadari bahaya covid-19 bagi komunitas, sehingga harus dengan kesabaran membuat mereka berani dan mengedepankan komunikasi antar pribadi melalui bidan desa dan tokoh masyarakat lain," kata Endriana
Baca Juga: SMK Tunas Karya Berlian Gunungwungkal Lepas Angkatan IX Jurusan Farmasi dan Teknik Mesin
"Ada kendala keterbatasan mobilitas mereka dalam mendapatkan vaksinasi, umumnya merasa kesulitan dan tidak mau kalau dicampur antrian dengan yang masyarakat umum, karena capek kalau harus antri," lanjutnya.
Giat vaksinasi bagi kelompok disabilitas kali ini diprioritaskan untuk kelompok disabilitas dan lansia, dan bertepatan dengan jadwal Posyandu Lansia di Desa Ngablak, Kecamatan Cluwak, Pati.
"Mereka yang datang umumnya Lansia dan mengalami disabilitas dengan beberapa kategori, seperti gangguan berjalan, gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran karena faktor usia," sambungnya.
Namun ada juga disabilitas mental dan tuli. Dan proses pendataan calon penerima manfaat ini melibatkan Bidan Desa sebagai pemangku wilayah desa dalam bidang Kesehatan.
Hal ini yang mendasari Roro Mendut mendukung Program AIHSP melalui Save the Children dan Migrant CARE melakukan vaksinasi dengan sasaran prioritas kelompok disabilitas.
Metode door to door dalam vaksinasi selama ini sebenarnya juga sudah dilakukan oleh Tim Puskesmas Kecamatan Cluwak. Namun penolakan calon penerima manfaat dengan alasan takut sering jadi kendala Tim Vaksinator. Dan mereka tidak boleh melakukan pemaksan dalam vaksinasi.
Sehingga Komunikasi antar pribadi penting dilakukan dengan sabar dan melibatkan tokoh masyarakat setempat. Dalam hal ini peran bIdan desa sebagai Agent of Change (AoC) cukup penting dengan memberikan penjelasan pelan – pelan tanpa kenal menyerah.
Paling efektif adalah dengan memberi contoh tetanga kiri – kanan yang sudah vaksin ke empat atau booster 2 dan tidak mengalami efek menakutkan seperti yang mereka dengar selama ini.
Penerima manfaat bervariasi, ada yang baru vaksin pertama hingga vaksin ke empat. Paling banyak menerima vaksin ke-empat dengan jenis vaksin Pfizer. Yang baru satu atau dua dan tiga lebih karena ketakutan masyarakat yang memang tidak bisa dipaksakan.
"Jadi harus pelan-pelan untuk memberikan pemahaman," pungkas Endri mengakhiri perbincangan. (red)
Komentar
Posting Komentar