Datangi Kelompok Wanita Tani Desa Sugihrejo, Endah Sri Wahyuningati Buktikan Penggunaan Biosaka Lebih Maksimal
(Foto: anggota DPRD Kabupaten Pati Endah Sri Wahyuningati datangi Kelompok Wanita Tani di Desa Sugihrejo Gabus, Jumat 28 Jul 2023)
Kabarpatigo.com - GABUS - Anggota DPRD Kabupaten Pati Endah Sri Wahyuningati berkunjung ke komunitas Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Sugihrejo Kecamatan Gabus.
Kunjungannya itu untuk melihat langsung penggunaan biosaka pada tanaman kedelai varietas Gronong, di lahan binaan Koordinator PPL Gabus Eny Prasetyowati.
Diwawancara usai kunjungannya, anggota DPRD Pati dari Fraksi Partai Golkar Endah Sri Wahyuningati mengaku, ada perbedaan perlakuan pembudidayaan tanaman pangan menggunakan biosaka dengan pupuk-pupuk yang biasanya.
“Kami melihat sendiri secara langsung di lapangan. Secara fisik kacang hijau yang dipupuk dengan biosaka dengan yang dipupuk dengan pupuk kimia, terlihat sekali bedanya. Dan ini kami pasti yakin ini hasil per hektarnya juga berbeda,” terangnya saat diwawancarai usai kunjungannya, Jumat (28/7/23).
Endah Sri Wahyuningati yang akrab dengan sapaan Mbak Ning ini menilai, penggunaan biosaka ini sebagai bentuk inovasi teknologi yang tepat guna.
Ini sekaligus bisa menjadi solusi atau alternatif pupuk kimia yang belakangan ini sering langka dan menjadi permasalahan di masyarakat.
Baca Juga: "Mbak Ning" Anggota DPRD Kabupaten Pati Nyaman Berangkat Kerja dengan Sepeda Motor
“Disamping itu bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa kita meskipun pelan, kita harus bergeser penggunaan pupuk anorganik ke pupuk organik supaya supaya unsur hara tanah ini akan kembali lebih baik. Disampingi itu saya melihat sendiri tadi, produk ini memberikan fakta bahwa hasilnya lebih banyak dan dipastikan otomatis hasil produksinya bertambah,” terangnya.
Biosaka kata, legislator Partai Golkar daerah pemilihan Gembong, Margorejo, Pati, dan Tlogowungu ini bisa menjadi salah satu solusi alternatif pengganti pupuk.
Selain pembuatannya, bahan baku yang digunakan juga mudah didapat di lingkungan sekitar. Cukup dengan satu genggam dedaunan yang ada di lingkungan, yang salah satu rumput-rumputan.
Endah Sri Wahyuningati berharap, invoasi teknologi tepat guna dan efisien ini, akan menular ke petani-petani lainnya di Kabupaten Pati, sehingga permasalahan pupuk yang selama ini terjadi dapat diminimalkan.
Di sisi lain, modal atau biaya pertanian semakin hemat, dan petani semakin sejahtera.
Koordinator PPL Gabus Eny Prasetyowati mengatakan, petani-petani sektiar heran dengan kacang hijau yang dikembangkan petani setempat bernama Edy.
“Kedelai varietas Gronong ini sedang kondang-kondangnya atau terkenal. Dalam 1 hamparan, kedelai jenis Gronong yang dikembangkan menggunakan pupuk biosaka, lebih panjang dan lebih berisi,” terangnya.(pasfmpati.com)
(Foto: Anggota DPRD Kabupaten Pati Endah Sri Wahyuningati ikut membuat pupuk organik Bio Saka dengan Kelompok Wanita Tani Desa Sugihrejo Gabus)
Komentar
Posting Komentar