(Foto: ilustrasi)
Kabarpatigo.com - MALANG - Jelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang digelar 14 Februari 2024 mendatang, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Negeri (UIN) Malang mengaku kecewa dengan adanya upaya dari pihak-pihak yang saat ini berkuasa untuk melanggengkan kekuasaannya.
BEM UIN Malang mengungkapkan kekecewaannya secara langsung melalui keterangan tertulis pada Rabu, (6/12/23).
"Kami teramat kecewa kepada orang-orang yang diberi amanah oleh rakyat tetapi tidak sepenuhnya bertanggung jawab, entah menggunakan alasan kepentingan dalam bentuk apapun," ujar Naufal Dava Gradysa, Ketua BEM UIN Malang.
Terlebih pada saat sekarang ini, lanjut Dava, sapaan akrabnya, di tahun politik di mana semakin banyak pihak-pihak yang berusaha mempertahankan serta melanggengkan kekuasaannya.
"Contohnya terkait permasalahan yang terjadi dalam pekan terakhir ini, yakni Putusan MK Nomor 90 beserta fenomena MKMK yang menjerat beberapa hakim konstitusi," lanjutnya.
Terkait pelanggaran berat kode etik Hakim Konstitusi yang menjerat beberapa hakim khususnya Ketua MK Anwar Usman yang dicopot dari jabatannya, BEM UIN Malang sangat menyayangkan dengan kejadian tersebut karena telah menabrak prinsip yang krusial dan wajib dipatuhi oleh para hakim konstitusi.
"Pelanggaran tersebut cukup mengacaukan kepercayaan rakyat terhadap keadilan di negeri ini," pungkasnya.(Romi)
Komentar
Posting Komentar