Milad HW ke 105, Ketua PDM Pati: Di Tahun Politik Pandu HW Berkewajiban Memandu, Menyukseskan, dan Mengawal Pemilu
(Foto: Ketua PDM Pati Muhammad Luqman)
Kabarpatigo.com - PATI - Hizbul Wathan (HW) yang artinya pembela tanah air, adalah nama gerakan kepanduan dalam Muhammadiyah. Kepanduan adalah sistem pendidikan luar keluarga dan sekolah yang membentuk dan membina watak anak, remaja dan pemuda dengan metode menarik, menyenangkan dan menantang serta dilaksanakan di alam terbuka.
Itulah penjelasan ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pati Muhammad Luqman tentang arti nama dari kepanduan Hizbul Wathan dalam sambutan Milad HW ke 105 yang disampaikan di hadapan peserta Apel Milad HW ke 105 di SD Muhammadiyah Pati, Rabu (20/12'23).
M. Luqman juga menjabarkan makna dari Pandu dalam bahasa Jawa yang artinya pemimpin, leader.
Maka Pandu diharapkan ia memiliki karakter serba berbakat, cerdas, dan sangat kreatif, riang, gembira, sigap dalam penampilan dan tindakannya.
Selaku pimpinan persyarikatan tertinggi di Kabupaten Pati dan mewakilli keluarga besar Muhammadiyah beliau menyampaikan ucapan selamat Milad Hizbul Wathan ke 105 yang bertepatan pada tanggal 20 Desember 2023.
"Keluarga besar persyarikatan Muhammadiyah Pati mengucapkan Selamat Milad ke-105 bagi Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) pada tanggal 20 Desember 2023," ucap M. Luqman.
Baca Juga: Menuju Transformasi Digital, Muhammadiyah Resmi Luncurkan MASA (Muhammadiyah SuperApp)
Kepanduan Hizbul Wathan sebagai teladan bangsa merupakan gerakan yang telah melahirkan para pejuang Republik Indonesia. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (GKHW), yang dahulu bernama Padvinder Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada tanggal 20 Desember 1918.
"Hizbul Wathan adalah organisasi otonom yang kedua, yang didirikan langsung oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan setelah ‘Aisyiyah. Maka Saat ini HW harus semakin istiqomah memantapkan dirinya untuk menjadi teladan Bangsa, dalam kondisi era global. HW harus mampu bersinergi, berkolaborasi mengajak seluruh elemen Bangsa untuk bersatu, menjalin ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah, serta saling gotong royong dan menghormati antar sesama untuk memajukan Indonesia," imbuhnya.
Di tahun politik, yang seharusnya bernuansa pesta demokrasi rakyat pandu HW berkewajiban memandu warga bangsa ini, mencerahkan seluruh lapisan masyarakat agar turut pro aktif mengambil bagian, dalam menyukseskan dan mengawal seluruh pemilu baik Pemilu Presiden maupun Legislatif di tingkat pusat, propinsi maupun kabupaten.
"Pandu HW tidak boleh canggung dan ragu ikut mengawal prosesi pesta demokrasi agar berlangsung jujur, adil, akuntabel untuk memastikan perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkemajuan dan berkeunggulan menuju terwujudnya Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghafur dlm naungan panduan hidup Islam berkemajuan yang rahmatan lil al-amin," pungkasnya. (red)
Komentar
Posting Komentar