(Foto: Film Lafran Pane)
Kabarpqtigo.com - SEMARANG - Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jawa Tengah mengadakan nonton bersama Film pahlawan nasional Lafran, di Bioskop Cinepolis, Java Mall, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/5/24).
Acara nonton bersama tersebut dihadiri sejumlah tokoh KAHMI seperti Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Dr H Ahmad Doli Kurnia, SSi, MT, Koordinator Presidium KAHMI Jawa Tengah Dr dr Masrifan Djamil, MPH, MMR, Bupati Kendal Dico Ganinduto, dan Rektor Undip Prof Suharmono.
Ahmad Doli menjelaskan film Lafran "Saya Lilahi Taala untuk Indonesia..." tersebut bercerita tentang pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lafran Pane.
'Alhamdulillah ya, KAHMI memproduksi film judulnya Lafran, film ini diambil dari perjalanan Lafran Pane pendiri HMI. Pak Lafran ini sudah ditetapkan sebagai pahlawan nasional, film ini menceritakan tentang kekuatan tokoh seorang Lafran Pane dan juga sejarah pendirian HMI," jelas Ahmad Doli saat ditemui disela Nonton Bersama film tersebut, Jumat (18/5/24).
Ia mengungkapkan film tersebut penting untuk ditonton masyarakat. "Kami merasa film ini penting, bukan hanya untuk keluarga besar HMI dan KAHMI tetapi juga buat bangsa Indonesia. Karena film ini berbicara tentang ke-Indonesia-an dan khusus untuk umat Islam, film ini berbicara tentang ke-Islam-an," kata Ahmad Doli.
Ketua Komisi II DPR RI tersebut mempercayai Indonesia bakal menjadi bangsa yang besar bila masyarakatnya mampu memadukan nilai ke-Indonesia-an dan ke-Islam-an tersebut.
'Karena masyarakat Indonesia ini mayoritasnya Islam, dan juga menunjukkan bagaimana kita memiliki sikap toleransi yang tinggi dan mengakui berbagai keberagaman yang ada di Indonesia," bebernya.
Baca Juga: Pasangan Khofifah - Emil Dardak Resmi Diusung Partai Golkar untuk Pilkada 2024 Jatim
Oleh itu, kata Politisi Partai Golkar, KAHMI merencanakan kegiatan roadshow nonton bersama film Lafran di 35 kota di seluruh Indonesia.
"Pertama di Lampung, kedua di Padang, ketiga di Medan, yang keempat di Semarang. Jadi masih ada 31 kota lagi, ini warming up persiapan karena tanggal 20 Juni film ini akanresmi tayang di seluruh gedung bioskop di Indonesia," ungkapnya.
Ahmad Doli menambahkan pihaknya sengaja mengundang keluarga besar HMI dan KAHMI untuk menonton film Lafran lebih dulu.
"Dengan harapan, setiap kota film ini bisa ditonton 1000 orang sehingga yang nonton diawal ini ada 35 ribu orang. Kami berharap film ini, ditonton 1,5- 2 juta penonton," ucapnya.
Sedangkan menurut Masrifan Djamil sosok Lafran ini yang mendirikan HMI merupakan sosok yang taat beragama Islam, berasal dari Sumatera Barat.
"Waktu itu ada tiga dikotomi yakni santri, abangan, dan proyayi. Nah Lafran ini menginginkan Islam ini ya satu dengan ke-Indonesia-an, sehingga mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam ngga pakai Indonesia ini luar biasanya. Dan HMI ini diakui terus, karena berhasil menyumbangkan kader-kadernya untuk Indonesia," kata Masrifan.
Masrifan menandaskan jangan meragukan nasionalisme dan keagamaan para kader HMI dan KAHMI.
"Syarat masuknya hanya satu baca syahadat, akhirnya HMI ini berkembang dan banyak tokoh yang mengisi di pemerintahan, parlemen, kyai, pedagang yang semuanya ingin memajukan Indonesia," tegasnya.
Ia berharap film Lafran tersebut mampu menginsipirasi para generasi muda Indonesia untuk kembali ke semangat perjuangan dengan etos kerja dan kinerja yang bagus serta berprestasi.
Sehingga Indonesia Indonesia tidak bisa dibawa ke alam liberalisme yang hedon dan konyol, kami betul-betul ingin membangun dengan ke-Indonesia-an dan ke-Islam-an," pungkasnya.
Pembiayaan pemutaran film Lafran tersebut sepenuhnya dibiayai oleh Majelis Daerah KAHMI Jawa Tengah. (Kuasakata.com)
Komentar
Posting Komentar