Soal Ramai Sukolilo Pati Dicap Sarang Penadah, Menko Muhajir Efendy Minta Jangan Cepat Berikan Stigma kepada Masyarakat

(Foto: Menko PMK Muhadjir Effendy)

Kabarpatigo.com - YOGYAKARTA - Menko PMK, Muhadjir Effendy turut buka suara soal wilayah Sukolilo, Pati, yang sempat viral dinarasikan sebagai kampung penadah mobil bodong. Muhadjir pun mewanti-wanti masyarakat untuk tak mudah memberi stigma.

Diketahui, wilayah Sukolilo, Pati, viral di media sosial usai terjadi pengeroyokan maut rombongan rental asal Jakarta beberapa waktu lalu. Netizen pun ramai menyebut wilayah Sukolilo, Pati, sebagai kampung bandit penadah mobil bodong.

Muhadjir meminta masyarakat untuk tidak cepat memberikan stigma kepada orang, masyarakat, atau entitas tertentu.

"Saya termasuk yang kurang setuju itu, mudah memberikan stigma. Termasuk menjadi kampung penadah atau apalah pokoknya," kata Muhadjir usai menghadiri Rakernis (Rapat Kerja Teknis) Fungsi Lantas Tahun 2024 di Alana Hotel & Convention Center Yogyakarta, Sleman, Rabu (12/6/24).

Baca juga: Penampakan Google Maps Wilayah Sukolilo Pati yang Berubah Nama Menjadi 'Sarang Maling'

Baca juga: Rapat Paripurna DPRD Pati Bahas LPJ APBD Tahun 2023 dan Penandatanganan Nota Kesepahaman Propemperda Tahun 2024

Baca juga: Bahas Raperda Cagar Budaya, DPRD Pati Gelar Public Hearing Bersama Akademisi dan Tokoh Masyarakat

Muhadjir meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam memberikan pendapat di media sosial. Apalagi jika pendapat tersebut sifatnya negatif.

"Hati-hati karena bagaimana pun, suatu peristiwa tidak otomatis mewakili atau menggambarkan kondisi setting sosial di situ," ujar Muhadjir.

"Kalau yang bagus-bagus boleh, tapi kalau yang sifatnya stigmatis yang negatif mohon dihindari. Suasana seperti ini tidak menguntungkan memberikan stigma-stigma seperti itu," imbuhnya.

Lebih lanjut, Muhadjir menyatakan kewenangan Polri untuk menelusuri apakah Sukolilo benar-benar merupakan kampung penadah atau bukan. "Nah itu wewenang dari pihak Polri itu nanti terserah aja," tegasnya.

Baca juga: Guru Muhammadiyah se Jateng Ikuti Saresehan "Ngudoroso" Prihal Problematika Sekolah Muhammadiyah

Dia turut mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah menyebar informasi yang belum tentu kebenarannya. Sebab saat ini, segala informasi sangat mudah viral di media sosial.

"Tapi menurut saya yang penting masyarakat agar bisa menahan diri tidak gampang untuk memberikan stigma. Kondisi sekarang ini sangat tidak bagus karena mudah di-blast mudah diviralkan mudah disebarluaskan. Sehingga sesuatu yang sebetulnya tidak benar bisa menjadi benar gitu ya. Karena akibat dari peranan media sekarang sangat besar," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dilansir detiJateng, usai kejadian pengeroyokan rombongan rental asal Jakarta yang dikira maling, kini wilayah Sukolilo, Pati, ramai dicap sebagai kampung bandit penadah mobil bodong. Tudingan itu ramai disampaikan di media sosial X.

Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono membantah jika daerahnya merupakan kampung bandit penadah mobil bodong.

"Sepengetahuan saya tidak ada kampung penadah atau sebagainya," kata Andrik ditemui di kantornya, Selasa (11/6/24), dilansir detikJateng.

Menurutnya, hal tersebut opini netizen imbas adanya kejadian pengeroyokan rombongan rental dari Jakarta yang dikira warga adalah maling.

"Itu hanya opini dari warganet yang menyampaikan karena mungkin kesalahan apa yang terjadi kejadian di Desa Sumbersoko," jelasnya.

Andrik mengatakan pihaknya telah mengumpulkan seluruh kepala desa hingga tokoh masyarakat untuk tindak lanjut kejadian usai pengeroyokan itu. (detikJateng)

(Foto: Sukolilo Pati)

Komentar