Ada 17 Desa di 6 Kecamatan Terdampak Kekeringan

(Foto: warga Desa Mantingan Jaken sedang antre bantuan air bersih)

Kabarpatigo.com - PATI - Kekeringan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terus meluas. Memasuki pertengahan bulan Agustus ini, sebanyak 17 Desa yang tersebar di 6 Kecamatan di Pati mengalami krisis air bersih.

Warga pun kini mengandalkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air sehari hari.

Baca juga: Semarak Agustusan di SMP Muhi Pati, Momentum Penting Bagi Siswa di Bulan Kemerdekaan

Dengan membawa jerigen dan wadah untuk menampung air, warga Desa Mantingan, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, berdatangan ke lokasi droping air bersih saat mobil tangki air datang ke desa mereka.

Desa Mantingan Tengah, Kecamatan Jaken adalah salah satu desa di Kabupaten Pati yang saat ini terdampak kekeringan.

Baca juga: Rayakan Hari Jadi Pati, Tim KKN UGM Tanam 701 Pohon di Desa Slungkep Kayen

Baca juga: Upacara Hari Pramuka, Pj Bupati Ingatkan Peran Penting Pramuka dalam Membentuk Karakter Generasi Muda

Menurut salah seorang warga Desa Mantingan, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Latif, kekeringan di desanya sudah terjadi sejak seminggu terakhir ini.

Baca juga: Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Ingatkan Pemerintah Segera Terbitkan PP Terkait UU ASN

Menurutnya sumur warga dan embung penampung air di desanya sudah mulai mengering saat musim kemarau ini.

“Sumur warga sudah banyak yang habis airnya. Kalau embung masih ada airnya tapi sedikit, itu untuk penampungan nggak boleh diambil." kata Latif, Selasa (13/8/24).

“Ada sumur di punden yang masih ada airnya, tapi hanya untuk sekitar tiga rumah yang bisa ambil, itu saja harus antri,” lanjutnya.

Akibatnya warga kini kekurangan air bersih dan mengandalkan bantuan air untuk kebutuhan sehari-hari.

“Sekarang itu lagi musim kemarau panjang, jadi banyak warga yang kekurangan air. Dari pemerintah desa menghimbau yang kekeringan suruh pasang terpal untuk penampungan air, nanti perangkat desa akan mencarikan bantuan air bersih. Jadi saat ini ada beberapa RT yang pasang terpal,” imbuh dia.

Baca juga: 50 Anggota DPRD Pati Periode 2024-2029 Segera Dilantik

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Pati, Sutarno mengungkapkan, memasuki pertengahan bulan Agustus ini kekeringan di Kabupaten Pati terus meluas.

Jika pada awal bulan Agustus kekeringan melanda 10 Desa di 4 Kecamatan, saat ini kekeringan telah meluas di 17 Desa yang tersebar di 6 Kecamatan.

“Untuk sementara sampai tadi pagi itu ada 17 Desa di 6 Kecamatan yang saat ini terdampak kekeringan. Enam Kecamatan itu mulai dari Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Winong, Gabus dan yang satunya Kecamatan Tambakromo,” ujar Kabid Kedaruratan BPBD Pati, Sutarno.

“Sebelumnya sepuluh desa dan sampai hari ini mencapai tujuh belas desa yang kekeringan,” lanjutnya.

Sutarno menjelaskan, kekeringan di Kabupaten Pati ini mulai terjadi sejak bulan Juli.

“Karena kondisi ini kan kemarau mulai berjalan sejak bulan lalu. Bulan Juli sudah ada beberapa desa yang kekeringan, terus sejak seminggu terakhir ini ada tambahan enam desa,” pungkasnya.

Jika hingga bulan Oktober nanti belum turun hujan, diperkirakan kekeringan di Kabupaten Pati akan semakin meluas.

Pada tahun 2023 lalu, kekeringan yang terjadi hingga bulan Oktober mengakibatkan 77 Desa yang tersebar di 10 kecamatan terdampak kekeringan. (tvonenews.com)

Komentar