Desa Gunungsari Tlogowungu, Dicanangkan Sebagai Kampung KB "Manggis" Ramah Perempuan Peduli Anak

(Foto: Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro)

Kabarpatigo.com - TLOGOWUNGU - Desa Gunungsari Kecamatan Tlogowungu dicanangkan sebagai Kampung KB "Manggis" Ramah Perempuan Peduli Anak oleh Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, Rabu (7/8/24).

Kegiatan yang berlangsung di Desa Gunungsari tersebut juga dihadiri oleh Faisa Mukti, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga: Puluhan Pelajar di Pati Kepergok Pesta Miras di Kuburan, Terindikasi Hendak Tawuran

Kemudian ada pula Kepala DinsosP3AKB Kabupaten Pati, Camat Tlogowungu, Para Kepala OPD atau yang mewakili, serta para Kepala Desa beserta Ketua Tim Penggerak PKK Desa se-Kecamatan Tlogowungu.

Dalam pidatonya, Faisa memperkenalkan sebuah program unggulan yakni Getas Ranting.

"Getas Ranting merupakan kampung keluarga berkualitas ramah perempuan,
dan peduli anak, untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah," terang Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AP2KB Provinsi Jateng dalam pidatonya.

Baca juga: Dandim Pati Mengikuti Kegiatan Jalan Sehat dalam Rangka Hari Jadi Ke-701 Kabupaten Pati Dan HUT Ke-79 RI

Dari 10 program prioritas Pj Gubernur Jawa Tengah, lanjut Faisa, diantaranya ialah penuntasan pengentasan kemiskinan ekstrem, serta penurunan angka pengangguran dan stunting.

Diakuinya, dari hasil data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022 sebanyak 20,8%. Kemudian dari data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 prevalensi stuntingnya sebanyak 20,7%.

"Hal itu menunjukkan perlunya upaya-upaya dan strategi optimalisasi dalam menurunkan angka stunting. Dimana target capaian prevelensi stunting Jawa Tengah tahun 2024 ini sebesar 14%," ungkap Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AP2KB Provinsi Jateng.

Sehingga, imbuhnya, masih diperlukan 6,7% untuk bisa mencapai target. Dan hal ini, menurut Faisa, bukanlah perkara yang mudah, sehingga salah satu upaya dan strategi yang pihaknya terapkan adalah dengan berinovasi melalui Getas Ranting.

"Intinya, ini adalah program pengintegrasian Kampung Keluarga Berkualitas dengan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak dalam upaya percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah," tuturnya.

Baca juga: Upacara Hari Jadi Pati ke-701, Pj Bupati Ajak Semua Elemen Bersatu untuk Pati Maju

Getas Ranting, tegas Faisa, juga merupakan program sinergitas dan integrasi dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan, perlindungan anak, dan keluarga sejahtera bebas stunting.

Dalam pidatonya, ia pun menekankan pentingnya integrasi dan konvergensi program lintas sektor agar Kampung Keluarga Berkualitas dan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak dapat memberikan dampak nyata pada pemberdayaan keluarga, dengan mempertimbangkan perspektif gender dan hak-hak anak.

“Kami berharap terwujudnya keterpaduan, efektivitas, dan efisiensi pelaksanaan pembangunan kualitas keluarga secara terpadu untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul, sehat jasmani dan rohani, berkarakter, dan produktif. Termasuk dalam mendukung percepatan penurunan stunting, pembinaan Pengarusutamaan Gender (PUG), pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, pencegahan pekerja anak, serta perkawinan di bawah usia 18 tahun,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AP2KB Provinsi Jateng juga memberikan bocoran terkait prevalensi stunting di Kabupaten Pati.

"Untuk Kabupaten Pati prevalensi stunting mengalami penurunan 4,5% di tahun 2023 menjadi 18,5% dari tahun 2022 sebesar 23 dan harapannya pada tahun 2024 menjadi 14% sehingga dengan adanya pencanangan kampung KB ramah perempuan dan peduli anak di Desa Gunungsari, angka prevelensi dapat sesuai dengan target," ungkapnya.

Pencanangan Getas Ranting ini, imbuh Faisa, diharapkan dapat diikuti oleh semua Desa/kelurahan di seluruh Kabupaten.

"Adapun tujuan terbentuknya Getas Ranting ini ialah untuk menurunkan angka stunting, mencegah adanya perkawinan anak, meningkatkan ekonomi perempuan, meningkatkan kesadaran perlindungan terhadap anak, mencegah kekerasan perempuan, terwujudnya angka cakupan ber-KB yang tinggi, serta untuk meningkatkan perilaku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS," jelasnya.

Adapun harapan utamanya, sambung Faisa, ialah agar kampung keluarga berkualitas ramah perempuan, dan peduli anak, dapat menjadi sebuah program yang efektif guna menurunkan prevelensi stunting di Jawa Tengah.

Menanggapi pidato Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AP2KB Provinsi Jateng tersebut, Pj Bupati, Henggar Budi Anggoro menyatakan kesiapan pihaknya untuk ikut berpartisipasi mendukung keberhasilan program kampung keluarga berkualitas ramah perempuan, dan peduli anak tersebut.

Henggar pun berharap kolaborasi aktif dari seluruh elemen terkait, baik di tingkat daerah, kecamatan, desa, tokoh masyarakat, maupun mitra kerja lainnya.

“Mudah-mudahan melalui strategi kolaboratif antara seluruh komponen terkait, kampung keluarga berkualitas ramah perempuan, dan peduli anak, di Kabupaten Pati dapat berjalan sukses demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat sebagai sebuah kondisi ideal yang kita harapkan bersama,” pungkasnya. (red)

Komentar