Emak-emak Tegur Sound Horeg Karnaval di Pati Nyaris Dikeroyok Pengguna Sound

(Foto: ilustrasi sound)

Kabarpatigo.com - MARGOYOSO - Sebuah video viral di media sosial (medsos) menampilkan seorang ibu-ibu atau emak-emak menegur pengguna sound system jumbo atau sound horeg di sebuah karnaval yang digelar di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang mengganggu warga sekitar.

Namun, akibat menegur, emak-emak asal Kecamatan Margoyoso itu malah nyaris dikeroyok oleh para pengguna sound horeg.

Salah satu akun yang membagikan video tersebut adalah akun @portalsemarang. “Seorang ibu nyaris menjadi korban pengeroyokan peserta karnaval sound system di Waturoyo, Margoyoso Pati Jawa Tengah,” tulis postingan itu.

Baca juga: 50 Anggota DPRD Pati Periode 2024-2029 Segera Dilantik

Baca juga: Daftar Pemilih Sementara Pilkada Pati 2024 Ditetapkan KPU

Kapolsek Margoyoso, AKP Joko Triyanto, membenarkan terkait peristiwa di video viral tersebut. Ia mengatakan, ibu-ibu yang menegur para pengguna sound system berinisial A.

"Iya, itu kejadiannya Minggu [11/8/24] siang, pas karnaval,” kata AKP Joko saat dihubungi Solopos.com, Senin (12/8/24) malam.

Terkait kronologi kejadian, Kapolsek menerangkan berawal ketika rombongan karnaval ingin melintas di Jalan Pati-Tayu, akan tetapi malah terkena macet.

Baca juga: Selama Proses Pilkada, ASN dan Kades di Pati Diminta Jaga Netralitas

Sehingga para peserta karnaval, termasuk sound syistem tersebut menepi di salah satu rumah warga warga sekitar.

"Pas menepi musiknya enggak mati, nah mungkin si ibu [pemilik rumah] merasa terganggu karena suaranya kan kencang, nyuruh berhenti, tapi enggak didengar,” terangnya.

Kesal permintaanya tak digubris, lanjut Kapolsek, A kemudian menyiram air kepada para pengguna sound system. Akibatnya peserta lain tersinggung dan nyaris mengeroyok ibu-ibu tersebut.

"Disiram air selang yang ada di depan rumahnya, pas nyiram memang enggak kena sound, tapi ada yang tersinggung. Namun bisa dilerai warga sekitar pas di lokasi itu, jadi enggak sampai dimassa,” sambungnya.

Akibat kegaduhan tersebut, Polsek Margoyoso pun tiba di lokasi dan mengamankan kedua belah pihak. Saat ini, permasalahan tersebut telah diselesaikan secara damai.

"Dan Alhamdulillah Senin siang, selesai dengan mediasi perdamaian di Balai Desa. Kemudian kami imbau supaya tidak menggunakan sound yang bunyi terlalu besar untuk ke depannya. Tapi warga kadang susah diomongin, suka curi-curi kesempatan. Kalau tindak tegas bisa timbul konflik sosial, karena bagaimanapun karnaval juga kebudayaan,” ujarnya. (solopos.com)

Komentar