(Foto: Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan RI Ahmad Luthfi)
Kabarpatigo.com - SURAKARTA - Dalam rangka konsolidasi organisasi, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil), Sabtu (14/9/24), bertempat di The Alana Hotel and Convention Center, Solo.
Rakerwil dengan tema “Konsolidasi Organisasi Menuju RSMA yang Tangguh dan Mandiri” ini diikuti oleh Pimpinan Muhammadiyah/’Aisyiyah pendiri rumah sakit, MPKU/MKES penyelenggara rumah sakit, Badan Pelaksana Harian (BPH), Direktur Utama/Direktur, dan Wakil Direktur/Manajer/Kabag Keuangan Rumah Sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Jawa Tengah.
Baca juga: Puluhan Peserta Ikuti Baitul Arqam, Taufiq: Tetap Semangat Fastabiqul Khaerat dengan RTL
Baca juga: Kuatkan Ideologi, Guru dan Karyawan Muhammadiyah se Kecamatan Tayu Ikuti Baitul Arqam
Rakerwil ini bertujuan untuk menyampaikan kebijakan Persyarikatan terkait pengelolaan RSMA di Jawa Tengah, termasuk petunjuk teknis pengelolaan, indikator kinerja/key performance indicator, penyusunan akuntansi tunggal dalam pengelolaan keuangan, serta membahas tantangan dan strategi terkait pelayanan BPJS Kesehatan.
Hadir dalam kesempatan ini, Dewan Pengawas BPJS Kesehatan RI Ibnu Naser Arrohimi, Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan RI Ahmad Luthfi, Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir, Sekretaris PWM Jawa Tengah Dodok Sartono, Ketua MPKU PWM Jawa Tengah Bugar Wijiseno, Ketua MKES PWA Jawa Tengah Dien Nur Rosiva, serta tamu undangan lainnya.
Ketua MPKU PWM Jawa Tengah Bugar Wijiseno dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam perkembangannya RSMA di Jawa Tengah semakin berkembang, khususnya secara kuantitas, sehingga membutuhkan tata Kelola rumah sakit yang baik.
“Muhammadiyah Jawa Tengah memiliki 52 rumah sakit dengan lebih dari 9.000 karyawan dan 5.966 tempat tidur. Ini adalah upaya Muhammadiyah Jawa Tengah dalam berpartisipasi dalam memjukan kesehatan di Jawa Tengah,” ucap Bugar.
Bugar berharap dengan partisipasi yang selama ini diberikan, dakwah Muhammadiyah akan menjadi lebih bermakna dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat.
Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan RI Ahmad Luthfi, yang hadir secara langsung menyampaikan dalam sambutannya bahwa Jawa Tengah sentral kepemimpinan nasional, maka ke depan Jawa Tengah perlu memperbaiki tata kelola pemerintahan.
“Saya tidak akan menyampaikan apa-apa kepada masyarakat, tapi kami akan memberikan kontribusi bagi masyarakat kita. Bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” tegas Luthfi.
Luthfi juga mengungkapkan bahwa sektor kesehatan memiliki implikasi pada keamanan, ketertiban, dan perekonomian. Maka, perlu perhatian khusus bagi sektor kesehatan, khususnya kesehatan masyarakat.
Baca juga: Punya Agenda Besar, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pati Bertemu Pj Bupati
Berkaitan dengan Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024, Luthfi mengimbau agar tidak terjadi friksi di tengah-tengah masyarakat.
“Marilah kita melaksanakan proses demokrasi! Perbedaan adalah sebuah rahmat, rahmat itu harus kita syukuri. Lakukan dengan gembira tanpa ada friksi dengan yang lain,” pungkas Luthfi
Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir dalam sambutannya mengungkapkan alasan di balik pengangkatan Direktur Eksekutif MPKU PWM Jawa Tengah, Ma’mun Sukri.
Ia menyampaikan, bahwa pengangkatan ini merupakan respons dari masalah-masalah yang kadang terjadi di rumah sakit, namun tidak mampu diantisipasi.
“Butuh tenaga khusus yang kita ‘pasang’ untuk melakukan antisipasi dini terhadap seluruh rumah sakit,” ucap Tafsir.
Berkaitan dengan Pilkada, Tafsir menyerukan kepada segenap masyarakat untuk memberikan pilihannya secara rasional.
“Memilih adalah wajib jika kita mengacu pada Kitab Al Ahkamu Sulthoniyyah,” ungkap Tafsir.
Kemudian ia menyebutkan salah satu poin isi kitab tersebut,
الْإِمَامَةُ: مَوْضُوعَةٌ لِخِلَافَةِ النُّبُوَّةِ فِي حِرَاسَةِ الدِّينِ وَسِيَاسَةِ الدُّنْيَا
“Imamah (kepemimpinan/kekuasaan/pemerintahan) dilembagakan untuk menggantikan (tugas) kenabian guna melindungi agama dan mengatur dunia.”
“Kepemimpinan, kekuasaan, adalah sesuatu yang penting sebagai pengganti tugas kenabian,” imbuhnya.
Pembukaan Rakerwil yang dihadiri ratusan peserta ini ditutup dengan penandatanganan kerja sama antara MPKU PWM Jawa Tengah dengan LBH-AP PWM Jawa Tengah.
Kemudian acara Rakerwil dilanjutkan dengan sosialisasi dari MPKU PWM Jawa Tengah kepada para peserta. (red)
Komentar
Posting Komentar