Hadir Menyaksikan Langsung Proses Tradisi Meron, Bu Ning Ajak Masyarakat Sukolilo Nguri-nguri Budaya

(Foto : Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Endah Sri Wahyuningati bersama panitia Meron)

Kabarpatigo.com - PATI - Tradisi Meron setiap tahunnya selalu digelar di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Diketahui, tradisi Meron sudah berjalan ratusan tahun.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Endah Sri Wahyuningati mengajak masyarakat Kecamatan Sukolilo, Pati untuk tetap melestarikan atau nguri-nguri tradisi Meron.

Kita semuanya warga dan kecamatan Desa Sukolilo Kabupaten Pati, secara lebih luas untuk nguri-nguri kebudayaan ini juga bentuk tanda syukur kita khususnya umat muslim dalam rangka memperingati dan tuntutan kita semua Nabi agung Muhammad SAW,” ujar ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Pati.

Baca juga: Untuk Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Pati Terima Dana Insentif Fiskal Sebesar Rp 5,7 Miliar

Baca juga: Tradisi Meron Sukolilo, Ini Asal-usulnya!

Dikatakan Bu Ning, tradisi Meron merupakan suatu kebanggaan di Kabupaten Pati. Lantaran, telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kemendikbud Ristek. Tradisi Meron juga ditetapkan sebagai kekayaan intelektual komunal oleh Kemenkumham.

Baca juga: Jumlah DPT Pilkada Pati 2024 Sebanyak 1.036.887 Pemilih

Kendati demikian, pihaknya berharap di tahun yang akan datang tradisi Meron memiliki progres yang membanggakan lagi dan terus melejit.

“Saya berharap dari tahun ke tahun ada progres terkait pelaksanaan Meron ini baik dari sisi kuantiti kegiatan maupun kualitas kegiatan supaya ini betul-betul bisa melengkapi visi misi Kabupaten Pati dalam rangka pengembangan wisata sebagai sektor unggulan,” ungkapnya.

Sementara itu, PJ Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko menyebutkan tradisi Meron Sukolilo harus dikenalkan ke masyarakat luar.

Pihaknya mendorong agar di tahun yang akan datang pengemasan tradisi Meron menjadi lebih baik lagi. Sehingga orang yang melihat bakal betah dengan suasana tradisi Meron Sukolilo.

“Ya pastinya, tinggal diperbaiki kemasannya bagaimana mempromosikan dan menjualnya, dan masyarakat kita sudah sangat menikmati itu kan artinya bagaimana mengemasnya,” pungkasnya. (mitrapost)

Komentar