Begini Penjelasan Waketum Golkar Atas Pidato Bahlil dalam Acara Konsolidasi Partai di Solo

(Foto: Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat hadiri Konsolidasi di Solo, Sabtu 5 Okt 2024)

Kabarpatigo.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Wihaji angkat suara ihwal isi pidato Bahlil Lahadalia pada agenda konsolidasi Partai Golkar Jawa Tengah, Sabtu (5/10/24) di Solo, kemarin.

Wihaji mengatakan, pidato Bahlil yang menyebutkan kalimat jika ada potensi kalah kuat, bagaimana pun harus dicari cara untuk menang merupakan ucapan penyemangat bagi para kader partai beringin di pemilihan kepala daerah ini.

Baca juga: Bamsoet Dukung Rencana Presiden Terpilih Prabowo Subianto Pangkas PPh Badan Menjadi 20 Persen

Baca juga: Hadiri Rapat Konsolidasi Golkar Pati, Supriyanto; Optimis Calon yang Diusung Golkar Menang di Pilgub dan Pilbup

"Poinnya adalah memberi semangat, tidak ada arti lain," kata Wihaji kepada Tempo, Rabu (9/10/24).

Adapun dalam pidatonya, Bahlil yang saat ini memegang predikat sebagai Ketua Umum Partai Golkar mengatakan bahwa kemenangan harus diraih.

Baca juga: Kumpulkan Struktur Partai Tingkat Desa, Golkar Pati Siap dan Solid Menangkan Sudewo-Chandra di Pilkada 2024

Baca juga: Jadikan Jateng Lumbung Suara Golkar, Bahlil Kampanyekan Cagub Jateng Luthfi

Ia menganalogikan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI sebagai tolak ukurnya.

Bahlil memang sempat menjadi Ketua Hipmi periode 2015-2019. Ia mengatakan jika Hipmi adalah organisasi yang selalu menang, tidak pernah kalah.

"Rumus Hipmi gak boleh kalah. Cara apa pun lakukan, yang penting menang. Satu aja, jangan tabrak aturan," ujar Bahlil dalam pidatonya.

Wihaji menegaskan, kalimat akhir dalam pidato Bahlil menjadi penegas bahwa Golkar merupakan partai yang fair dalam persaingan.

"Di akhir kalimat disebutkan, bahwa yang penting jangan tabrak aturan," ujar dia.

Adapun pidato tersebut, kata Wihaji, disampaikan Bahlil untuk membakar semangat kader partai Golkar dalam memenangkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Maimoen Yasin yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus alias koalisi partai politik pendukung Prabowo-Gibran di pemilihan presiden lalu.

"Selain itu pidato Pak Ketua juga ditujukan untuk mendukung kader yang maju di pilkada Kabupaten/Kota," ucap Wihaji. (tempo.co)

Komentar