(Foto: warga bersama petugas membersihkan lumpur pasca banjir bandang di wilayah Pati)
Kabarpatigo.com - PATI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mengungkapkan, setidaknya ada 9 wilayah kecamatan di Kabupaten Pati berpotensi dilanda banjir.
Pada pekan kedua dan keempat (akhir) bulan Desember ini diperkirakan potensi hujan meningkat, BPBD meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir.
Wilayah kecamatan yang rawan dihantam banjir meliputi Kecamatan Sukolilo, Tambakromo, Kayen, Winong, serta wilayah eks Kawedanan Juwana seperti Jaken, Jakenan, Batangan, dan sebagian wilayah utara seperti Margoyoso dan Tayu.
Baca juga: Ikrar Setia NKRI, Narapidana Kasus Teroris Lapas Pati Bebas
Baca juga: Sambut Ulang Tahun TNI AD, Koramil 16/Jaken Gelar Karya Bakti Pembersihan Jalan
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati Martinus Budi Prasetya, menyatakan, bahwa intensitas hujan diperkirakan meningkat pada pekan kedua hingga pekan keempat bulan Desember 2024.
“Dasarian II, yaitu tanggal 10 hingga 31 Desember, diperkirakan intensitas hujan akan berada pada level sedang hingga deras,” ungkap Martinus.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Pati Hari Ini Jumat 13 Desember 2024, Hujan Ringan
Baca juga: Evakuasi Penanganan Banjir, BPBD Pati Masih Kekurangan Peralatan, Diantaranya Perahu
Dia menambahkan, potensi banjir, termasuk banjir bandang, akan meningkat signifikan selama periode tersebut.
Kondisi ini diprediksi akan mencapai puncaknya pada Januari dan Februari 2025, bersamaan dengan intensitas hujan yang makin tinggi.
“Januari dan Februari adalah puncak musim hujan. Selain itu, fenomena La Nina diperkirakan berlangsung hingga Maret, bahkan April 2025, di seluruh wilayah Indonesia. Untuk kawasan Pantura Timur, termasuk Kabupaten Pati, puncaknya diprediksi terjadi pada pekan kedua Januari,” ujar Martinus.
Ia juga mengingatkan masyarakat di sembilan kecamatan yang rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Banjir bandang juga perlu diwaspadai di kawasan tertentu, seperti Winong, Tambakromo, dan Sukolilo. Sementara di eks Kawedanan Juwana, Batangan menjadi wilayah yang rawan terkena banjir kiriman dari Jaken dan Jakenan. Di utara, kawasan Margoyoso dan Tayu juga berisiko,” jelasnya.
Selain intensitas hujan yang tinggi, imbuh Martinus, perilaku membuang sampah sembarangan menjadi salah satu penyebab utama banjir.
"Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat," tegasnya.
Dengan langkah pencegahan yang tepat, BPBD Pati berharap masyarakat dapat menghadapi musim hujan dengan lebih baik dan mengurangi dampak banjir. (rmol)
Komentar
Posting Komentar