(Foto: Supriyanto saat di atas panggung dalam pagelaran wayang kulit di Desa Jatiroto Kayen Pati, Sabtu 14 Des 2024)
Kabarpatigo.com - PATI - Dalam rangka melestarikan budaya dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa, sanggar "Nglaras Jiwa Nusantara" Desa Jatiroto Kecamatan Kayen Kabupaten Pati menggelar pementasan wayang kulit.
Pagelaran wayang kulit menampilkan dua dalang secara bersamaan, yakni Ki Kartopel dan Ki Hafidz Yusuf Muhammad. Keduanya merupakan dalang asli putra Kayen, dengan generasi yang berbeda.
Ki Kartopel adalah salah satu tokoh Dalang legendaris yang dimiliki Pati sedangkan Ki Hafidz YM adalah dalang generasi baru yang muncul di kalangan muda, Hafidz masih duduk di kelas IX MTs Negeri 1 Pati.
Pementasan wayang kulit dengan lakon "Sesaji Raja Suyo" (Pandowo Syukur) yang digelar di halaman Balai Desa Jatiroto Kecamatan Kayen Kabupaten Pati dihadiri para tokoh seniman dan Dalang di Pati, Sabtu (14/12/24).
Baca juga: Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kudus Sukses Gelar Ujian Kenaikan Tingkat se Kabupaten
Baca juga: Pati Jadi Salah Satu Percontohan Aplikasi Xstar 100% BPH Migas
Pagelaran wayang kulit ini merupakan salah satu wujud apresiasi nyata dari Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dalam melestarikan seni dan budaya di Jateng, khususnya di wilayah Pati.
Hal ini disampaikan oleh Supriyanto saat ditemui disela-sela pertunjukan wayang kulit, ia berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar seniman dan dalang di Kabupaten Pati.
"Pertunjukan ini salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dalam uri-uri (melestarikan) seni dan budaya terutama seni wayang kulit, sehingga dapat menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar seniman dan Dalang di Pati," ujar Supriyanto, anggota DPRD Jateng dari Fraksi Partai Golkar.
Supriyanto juga memberikan tanggapan positif terhadap sanggar Nglaras Jiwa Nusantara yang menampilkan dua dalang beda generasi tampil secara bersamaan.
"Dengan penampilan dua dalang beda generasi, ini menunjukkan bahwa generasi dalam dunia pewayangan di Pati berjalan. Wayang yang identik degan kaum tua, ternyata juga dikagumi bahkan diminati oleh anak-anak muda, terbukti di Pati ada beberapa generasi dalang yang bermunculan, salah satunya Hafidz YM. Ini pertunjukan yang menampilkan dua gaya yang berbeda, satu dalang legendaris yang satu dalang kekinian," sebutnya.
Sementara itu, Bowo Asmoro yang mewakili dari sanggar Nglaras Jiwa Nusantara dalam sambutannya menyampaikan bahwa pagelaran wayang kulit ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah provinsi kepada para seniman.
Penonton yang hadir tampak sangat menikmati pagelaran wayang kulit tersebut. Apalagi dalam pementasan hadir bintang tamu yang sekaligus lawak kondang Pati, Markonyik menambah pementasan lebih gayeng.
Pagelaran wayang kulit tersebut berlangsung hingga tengah malam. Penonton yang hadir tampak sangat puas dengan pagelaran wayang kulit tersebut.
Selain ditonton langsung oleh masyarakat setempat dan sekitarnya, pementasan wayang kulit ini juga dilangsungkan secara live streaming.
Penonton memberikan tepuk tangan yang sangat meriah kepada kedua dalang tersebut. Terutama saat Ki Kartopel walaupun dalam memainkan sabet andalannya tidak sehebat waktu eranya, mereka tetap terhibur dalam menikmati jalannya pagelaran wayang kulit tersebut. (aa)
(Foto: campursari Nglaras Jiwa Nusantara)
Komentar
Posting Komentar