Ini 6C Kunci Sukses Menurut Mendikdasmen Abdul Mu'ti dalam Hadapi Dunia yang Berubah Cepat

(Foto: Mendikdasmen Abdul Mu'ti)

Kabarpatigo.com - JAKARTA - Dunia berubah cepat sudah menjadi keniscayaan, ada yang bertahan, tidak sedikit pula yang tumbang. Mereka yang bertahan adalah karena keunggulan yang dimilikki, dan tumbang bagi yang tidak mempunyai kemampuan agility, kemampuan adaptasi dengan perubahan dunia seperti saat ini.

Demikian pesan Menteri Penddikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, disampaikan pada Gelar Prestasi Anak Bangsa 2024 yang diikuti para pelajar penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Persiapan S-1 Luar Negeri di Gedung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, Rabu (11/12/24).

Menurutnya, agility adalah kunci untuk tetap bertahan, bahkan melesat. Karena di tengah perubahan cepat ada  kesempaan bagi mereka yang punya agility, keunggulan untuk mereka bisa tampil melakukan berbagai inovasi dan kreativitas.

Mu’ti terkesan melihat inovasi dan kreativitas yang ditampilkan dalam Gelar Prestasi Anak Bangsa 2024, ia pun optimistis bahwa Indonesia bisa mencapai puncak generasi emas sebelum 2045.

“Saya merasa bahagia dan optimistis berdiri di hadapan kalian semua anak-anak Indonesia yang hebat. Kalau anak Indonesia seperti kalian semua saya kira Indonesia bisa mencapai puncak generasi emas sebelum  2045,” ucapnya.

Baca juga: Gelar Rapat Koordinasi UPP, Muhammadiyah Pati Mendengar Laporan Program Kerja

Lebih lanjut Mu’ti berharap agar yang mereka capai itu bukan yang terakhir, tapi menjadi awal untuk terus berinovasi dan berkreasi memajukan dan mengharumkan bangsa dan negara.

“Karena itu maka saya sangat berharap agar penampilan karya hebat tidak berhenti sampai di sini. Ini adalah awal untuk kalian bisa berprestasi, bisa berkarya dan bisa memajukan dan mengharumkan nama bangsa dan negara, dengan bakat bakat anda Indonesia menjadi negara yang hebat, menjadi negara yang kuat," imbuhnya.

Baca juga: Mantan Ketua DPR RI, Bamsoet Apresiasi Presiden Prabowo Mendukung Perubahan Sistem Demokrasi Langsung di Indonesia

Lebih lanjut Abdul Mu’ti yang juga Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjelaskan, dalam UU Sistem Pendidikan Nasional, meraka yang berbakat istimewa harus mendapatkan perhatian dari negara.

Bakat sebagiannya adalah anugerah Tuhan, yang harus disyukuri bersama sebagai bagian dari usaha untuk lebih maju.

Baca juga: Aktivis Lingkungan Muhammadiyah, Hening Parlan Menerima Penghargaan "Planet Award" dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta

Ia uraikan tentang kunci kemampuan abad ke-21 yang sering disebut dengan 4C, critical thinking-creativity-communication-collaboration itu kini ditambahkan dengan 2C yaitu character dan citizenships.

Menurutnya tanpa character, 4C tidak punya makna yang besar dalam kaitan kesuksesan sebagai pribadi di masa yang akan datang. Karakter lah yang menentukan seseorang menjadi siapa dan akan seperti apa. Karena itu semua harus dalam konteks citizenships, kewarganegaraan.

“Anda semua adalah warga negara Indonesia, kita semua harus bangga menjadi anak-anak Indonesia. Indonesia menjadi hebat karena Anda yang berprestasi membuat Indonesia menjadi kuat. Sehingga nanti kalau Anda mendapat beasiswa belajar keluar negeri jangan lupa berkepribadian Indonesia dan harus tetap menjadi bagian dari anak anak bangsa yang memajukan negara kita. Ada yang khawatir terhap anak anak yang belajar ke mancanegara akan hijrah otak atau brain drain, karena mereka yang hebat-hebat itu tidak mau kembali ke Tanah Airnya, tapi kita ingin untuk mendapatkan brain gain dimana anak-anak bertalenta hebat itu kembali membangun bangsa dan negaranya, mengharumkan nama negara, menegakkan panji-panji NKRI membawa merah putih terus berkibar di penjuru dunia dengan prestasi kalian semua anak anak Indonesia yang hebat," demikian Mu’ti.

Dalam Gelar Karya Prestasi Anak Bangsa dipaparkan tiga karya dari kelompok, salah satunya kelompok The Hemisphere Project, memaparkan sistem aplikasi manajemen pengelolaan sampah.

Kepada kelompok ini Menteri yang menjadi salah satu panelis bersama Anggota DPR-RI Komisi X, Gamal Albinsaid, dan Anggota Dewan Pengarah BRIN, Tri Mumpuni, menayakan aspek budaya bagaimana membangun budaya mengurangi sampah.

Mereka menjawab telah melakukan edukasi kepada masyarakat di lingkungan sekolahnya bagaimana pengelolaan sampah agar memiliki nilai guna dan nilai jual.

Di acara yang sama anggota DPR-RI, Gamal Albinsaid sangat mengapresiasi karya-karya yang digelar. Salah satu menurutnya, mereka sudah berpikir lanjut bagaimana memperoleh pendanaan melalui crowed funding dan skema pendanaan lain.

Tinggal bagaimana adik adik diajarkan kompetisi bisnis, percepatan inkubator. “Dan tidak kalah penting mereka bisa menjawab dengan jelas tentang misi yang ditanyakan para panelis”.

Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program persiapan S-1 Luar Negeri adalah program beasiswa yang diberikan Pusat Prestasi Nasional (Pusprenas) Kemendikdasmen untuk peserta didik sekolah menengah atas untuk menempuh pendidikan S-1 di luar negeri.

BIM diberikan kepada peserta didik kelas XI Semester 1 tahun ajaran 2023-2024 jenjang SMA/SMK/MA yang berprestasi di tingkat nasional ataupun internasional bidang riset, inovasi, seni budaya, dan bidang olah raga.

Beasiswa diberikan berupa biaya pendidikan, biaya SPP, biaya skripsi, tunjangan buku, biaya pendukung transportasi awal keberangkatan dan kepulangan, biaya hidup bulanan, dan biaya keadaan darurat. (ek)

Komentar