Pantura Timur Sangat Krusial, Pengusaha Pati Mohon Proyek Jalan Tol Demak-Tuban Dilanjutkan

(Foto: Saiful Arifin)

Kabarpatigo.com - PATI - Pengusaha Kabupaten Pati, Saiful Arifin, berharap Pemerintah tetap melanjutkan rencana proyek jalan tol Demak-Tuban.

Hal itu dia kemukakan menyikapi instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan pembangunan jalan tol baru sembari mempertimbangkan ulang kondisi APBN.

Saiful Arifin berpendapat, pembangunan tol yang menghubungkan daerah-daerah di wilayah Pantura Timur sangat krusial. Sebab, kondisi Jalan Pantura sudah terlalu padat dan tak lagi memadai.

"Memang kalau wilayah Semarang ke timur, menurut kami masyarakat Pati, Kudus, Rembang, sampai Tuban, jalannya sudah sangat padat sekali. Maka kami berharap tol yang sudah sampai Demak bisa diteruskan sampai Tuban," kata pria yang akrab disapa Safin ini pada TribunJateng.com, Kamis (19/12/24).

Baca juga: Ajang Kenalkan Sport Tourism, 92 Tim Ikuti Liga Anak Indonesia Perdana di Pati

Baca juga: Wabup Terpilih Chandra Bertemu Owner Madu Gana Nur Chamim Bahas UMKM di Pati

Menurut dia, keberadaan jalan tol di wilayah Pantura Timur sangat diperlukan untuk memperlancar akses perekonomian.

"Karena produksi pertanian, perikanan, dan peternakan di sini bagus, distribusi sangat penting sekali. Jadi kami berharap kebijakan yang diambil ke depan, rencana tol untuk meneruskan dari Demak ke Tuban menurut saya sangat urgen sekali," jelas Mantan Wakil Bupati Pati ini.

Baca juga: Semur Kutuk "Mbah Gini", Supriyanto: Menu Khas Wong Kayen

Baca juga: Libur Telah Tiba, Berikut 9 Destinasi Wisata Pati yang Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga Saat Liburan

Dia menambahkan, pemerintah perlu mengevaluasi kondisi Jalan Pantura wilayah Timur.

Menurut dia, banyak kendala yang ada, mulai dari ancaman banjir rob, tingkat kerawanan kecelakaan yang tinggi, hingga kemacetan yang parah.

"Karena kendaraan sangat banyak sekali, volume kendaraan, beban jalan, bisa dievaluasi. Kalau sudah macet karena rob dan lain-lain, Semarang-Pati bisa empat jam atau lebih. Efisiensi biaya dan pengiriman barang jadi terkendala," ujar pendiri Universitas Safin Pati dan Safin Pati Sports School ini.

Safin menyayangkan adanya ketimpangan infrastruktur jalan di antara wilayah Pantura Barat dan Pantura Timur.

Menurut dia, kondisi infrastruktur jalan di wilayah Pantura Timur sangat jauh tertinggal dibanding Pantura Barat.

"Kalau Pantura Barat sudah ada tol dari Semarang ke Jakarta. Jalan Pantura-nya pun sudah empat lajur. Sedangkan Kudus ke Pati, kita lihat, baru dua lajur. Ini menjadi beban yang mengakibatkan kalau ada kecelakaan, pasti sangat fatal. Maka menurut saya dari kalangan wirausaha, akses Pantura Timur, akses tol sangat diperlukan," tandasnya. (trbn)

Komentar