Takmir Masjid Moch Dahlan Pati "Sinau Bareng Kemasjidan" Bersama Mualaf dan Aktifis Masjid, Ustadz Deddy Wahyudi

(Foto: Aktivis Masjid, Ustadz Deddy Wahyudi)

Kabarpatigo.com - PATI - Takmir Masjid Moch Dahlan Pati mengadakan kajian dengan mengundang spesialis atau aktivis Masjid berasal dari Malang Jawa Timur, Ustadz Dedi Wahyudi di Masjid Moch Dahlan Pati, Selasa (3/12/24) malam.

Shalat berjamaah Isya' menandai kajian diawali, karena dari pihak panitia dalam undangannya, kajian diawali dengan shalat berjamaah Isya' terlebih dahulu.

Tepat pukul 19.30 WIB, kajian dimulai dengan dimoderatori oleh Ahmad Syarif mewakili dari unsur Takmir sekaligus sebagai Sekretaris Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Pati.

Saat membawakan jalannya kajian Ahmad Syarif sekilas menyampaikan pembuka prihal Sinau Bareng Kemasjidan "Masjid Tempat Ideal Buat Anak Muda Berkarir".

Baca juga: Presiden Prabowo Hadiri Sidang Tanwir dan Milad Muhammadiyah di Kupang

Syarif juga menyampaikan bahwa Ustadz Deddy Wahyudi merupakan salah satu aktivis dan juga sahabat masjid, dikarenakan beliau selalu menyinggahi Masjid yang ia singgahi untuk saling berbagi, terutama bagi kalangan anak muda.

Masjid yang berada di lingkungan Muhammadiyah Pati, ramai dihadiri warga, jamaah, atau pengurus Takmir yang berada di sekitar lingkungan Muhammadiyah Pati kota.

Baca juga: Tanwir Muhammadiyah Digelar di Kupang, Akan Dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto

Materi kajian cukup menarik karena mengundang ahlinya dalam mengelola masjid. Diantara materinya adalah, 4 fungsi masjid, yakni Baitullah, Baitul Qur'an, Baitul Maal, dan Baitul Muamalah.

Ustadz Deddy Wahyudi merupakan seorang Mualaf yang masuk Islam ketika duduk di kelas 1 SMA, ia asli dari Surabaya. Melanjutkan kuliah hingga domisili di Malang sampai sekarang.

Tatkala duduk di kelas 1 SMA, waktu istirahat jam sekolah sering dijawil oleh temannya diajak untuk ke Masjid, anehnya waktu itu teman yang jawil (colek) tidak tahu kalau Deddy Wahyudi seorang Nasrani, bahkan sampai ke hari berikutnya dan orang yang berbeda yang ikut jawil Deddy Wahyudi untuk shalat di Masjid.

"Ternyata dengan jawil (colek) itu, hati saya tersentuh dan masuk Islam. Makanya mengajak orang ke masjid itu harus dijawil (dicolek)," cerita Deddy Wahyudi mengawali kajian malam itu.

Dengan penyampaian lugas nan santai yang penuh pengalaman, jamaah mendengar dan menerima materi penuh dengan kemudahan. Apalagi narasumber menyampaikannya dengan gaya kekinian.

Sinau Bareng Kemasjidan akhirnya ditutup dengan bagi-bagi door prize oleh PDPM Pati sebagai wujud ucapan terima kasih atas partisipasi, diantaranya turut aktif dan interaktif dalam mengikuti kajian. (aa)

Komentar