Kejar Konektivitas Transportasi di Jateng, Dishub Ingin Reaktivasi Jalur KA Semarang-Pati dan Banyumas-Banjarnegara
(Foto: jalur rel kereta api)
Kabarpatigo.com - SEMARANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah (Jateng), sedang mendorong pemerintah pusat untuk menghidupkan kembali dua jalur rel kereta api di Semarang-Demak-Pati-Rembang dan Rute Banyumas-Banjarnegara.
Langkah ini juga diyakini sebagai upaya mengejar konektivitas transportasi di 2025 guna mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Dishub Jateng, Henggar Budi Anggoro, mengatakan wacana terhadap jalur kereta di pantura timur dan jalur kereta tengah sebenarnya sudah lama diwacanakan untuk direaktivasi.
Baca juga: Didesak Maju Sebagai Ketua DPD Golkar Jateng, M. Saleh: Ini Suatu Hal Positif Bagi Saya
Baca juga: Evaluasi Kinerja BKK Pati, DPRD Soroti Kredit Macet Senilai Rp 36 Miliar
Baca juga: Liga Nusantara: 5 Klub Lolos Babak 6 Besar Tersisa Satu Slot
Namun, sampai saat ini, pihaknya masih terus berupaya mendorong pemerintah pusat agar bisa memasukannya sebagai program prioritas.
“Yang prioritas di kami itu ada dua, arah Semarang-Demak-Pati sampai Rembang-Jawa Timur (Jatim) dan Rute Banyumas-Banjarnegara. Saya harap bisa dilakukan oleh pemerintah pusat karena itu kewenangan pemerintah pusat,” harap Henggar diambik dari Espos, Kamis (2/1/25).
Baca juga: Viral! Dermaga Bendar Juwana Pati Jadi Spot Wisata Warga
Permasalahan reaktivasi jalur kereta di Jawa Tengah ini pun sebenarnya pernah dibahas dalam Forum Group Discusion (FGD) Reaktivasi Kereta Api Purwokerto-Wonosobo, Kamis (1/8/24) lalu.
Kala itu, Senator DPD Jateng, Abdul Kholik, menyatakan bahwa beberapa Pemerintah Daerah (Pemda) seperti Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap telah sepakat untuk menyurati pemerintah melalui DJKA agar menjadikan reaktivasi Purwokerto-Wonosobo menjadi prioritas.
“Daerah sudah memberikan kesiapan dukungan untuk rancangan RTRW, Banjarnegara, Purbalingga sudah ada artinya daerah sudah ada kesiapannya. Kami di level kebijakan pusat akan mendorong supaya benar-benar berdasarkan studi ini yang urgent jalur Purwokerto-Wonosobo karena yang lain sudah memiliki opsi lain,” jelas Abdul.
Baca juga: 20 Ekor Ternak Sapi Mati, Kasus PMK Kembali Ditemukan di Pati
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Semarang, Rudi Pitoyo, yang hadir dalam forum tersebut juga mengatakan jalur KA Purwokerto-Wonosobo sebenarnya merupakan lintasan kereta tua yang terakhir beroperasi sekitar tahun 1980.
Saat ini, pembangunan jalur KA itu menjadi prioritas ketiga setelah pembangunan jalur KA Rembang-Semarang dan Kedungjati-Tuntang karena ada beberapa kendala untuk melakukan reaktivasi, terutama terkait alih fungsi jalur KA.
“Kalau dari feasibility study (studi kelayakan) kami (pembangunan tahun 2030 ke atas, manfaatnya 2033 bisa dirasakan tergantung segmen 1-2 segmen terbangun ada manfaat,” ujar Rudi. (esposin)
Komentar
Posting Komentar