(Foto: ketua Kelompok Kerja Mangrove Daerah Pati, Sukarno)
Kabarpatigo.com - WEDARIJAKSA - Keberhasilan konservasi hutan mangrove di pesisir Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, hal ini dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya.
Selain sebagai benteng alami terhadap abrasi, hutan mangrove juga dapat menjaga ekosistem laut dan pantai, hutan mangrove juga memberikan manfaat ekonomi bagi nelayan dan masyarakat sekitar.
Hutan mangrove juga berperan sebagai tempat pemijahan (spawning ground) bagi berbagai biota laut seperti ikan, kepiting, udang, dan moluska.
Baca juga: Anggaran Kemenag Dipotong Rp14 T, Kemenag Cari Solusi Agar Program Tidak Terhambat
Ketua Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Pati Sukarno mengatakan, hutan mangrove di Desa Tluwuk telah lama dikonservasi secara konsisten.
“Saat ini, luas hutan mangrove di pesisir Tluwuk mencapai 25 hektare, di sini juga semakin populer sebagai destinasi wisata edukasi,” katanya, Selasa (4/2/25).
Baca juga: Datangi Peternak Susu di Batang, Saleh Yakin Kualitas Susu Sapi Desa Pacet Sudah Teruji
Baca juga: Polisi Tangkap 3 Perampok Toko Sembako di Sukolilo Pati
Anggota DPRD Pati dua periode 2014-2019 dan 2019-2024 ini menjelaskan, Setiap kali muncul tanah timbul, langsung ditanami mangrove sehingga luasnya terus bertambah. Setiap tahun, kegiatan penanaman dilakukan dua hingga tiga kali.
“Kemarin, Kelompok Penghijauan Tluwuk berkolaborasi dengan organisasi mahasiswa untuk menanam 500 bibit Bruguiera dan 2.000 Rhizophora stylosa,” tuturnya.
Diketahui, pengelolaan hutan mangrove di Pantai Tluwuk dilakukan oleh Kelompok Kerja Mangrove Desa bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat.
Mereka aktif bekerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya perawatan dan penanaman mangrove. (ini)
Komentar
Posting Komentar