(Foto: Sekjen Partai Golkar, Sarmuji)
Kabarpatigo.com - JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, M. Sarmuji menyampaikan 4 fatsun komunikasi kepada seluruh anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI.
Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara HUT Ke-57 Tahun Fraksi Partai Golkar DPR RI yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (13/2/25).
Ia merasa fatsun ini penting disampaikan kepada seluruh anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI yang berjumlah 102 orang agar mampu membaca kondisi kebatinan pemerintahan hari ini.
Terlebih posisi Partai Golkar adalah partai yang menjadi poros utama pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca juga: Antusiasme dan Harapan Masyarakat Pati Menyambut Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pati
Baca juga: Golkar Dukung KIM Permanen Tawaran Prabowo, Sarmuji: Tapi Belum Pasti Usung Prabowo 2029
Terlepas dari kebebasan berbicara dan hak imunitas yang dimiliki anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, ia ingin orkestrasi penyampaian pendapat yang didengar publik selaras dan seiring jalan dengan apa yang dikerjakan oleh pemerintah.
Ia pun menekankan fatsun pertama, agar anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI jangan sampai menyerang kebijakan presiden.
“Ada 4 fatsun yang ingin saya sampaikan, pertama jangan menyerang kebijakan presiden atau wakil presiden secara terbuka. Kalau ada ketidakpasan sebagai partai koalisi, kita punya instrumen komunikasi. Ada ketua umum yang saya tahu bisa bertemu dengan presiden yang bisa memberi masukkan kepada presiden,” tegas Sarmuji dikutip redaksi Golkarpedia dalam sambutannya.
Hal kedua yang patut menjadi perhatian bagi seluruh anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI adalah, jangan sampai pendapat atau pernyataan para anggota fraksi menyerang, menyudutkan, apalagi menyalahkan teman sendiri.
Baca juga: Cukup Istimewa, BTM Pati Selenggarakan RAT Perdana di Hotel
Dalam hal ini, konteks yang dimaksud Sarmuji adalah menteri-menteri dari Partai Golkar.
“Kedua jangan menyerang kawan sendiri. Apalagi kita memiliki menteri yang banyak. Termasuk barangkali kawan secara luas,” sambung Sarmuji yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar.
Fatsun ketiga yang harus diikuti oleh seluruh anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI adalah mengenai perspektif yang disampaikan sebisa mungkin jangan menyentuh konteks yang sudah diputuskan oleh negara.
Sarmuji pun memberi contoh seperti IKN. Sebab secara kebijakan, Partai Golkar juga turut andil memberi keputusan politik di dalamnya.
“Ketiga jangan menyoal sesuatu yang sudah diputuskan oleh negara. Salah satu contohnya, jangan lagi kita menyoal soal IKN, kalau IKN hanya omon-omon dan sebagainya. Jangan sampai kita menyoal hal-hal yang sudah diputuskan oleh negara, dan partai juga sudah memberi keputusan politik di dalamnya,” kata Sarmuji.
Terakhir, ia meminta agar anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI tak misuh-misuh terhadap apapun yang telah diputuskan oleh partai koalisi.
Sarmuji mengajak seluruh anggota DPR RI menggunakan saluran yang telah disediakan oleh Partai Golkar apabila merasa ada sesuatu yang dirasa kurang pas.
“Keempat, jangan menolak apa yang sudah diputuskan oleh koalisi. Jadi ini koridor kita. Kalau ada yang kurang pas, mari kita bicarakan secara internal, kita punya saluran komunikasi yang efektif, insya Allah semuanya bisa dikoordinasikan dengan baik,” tandas Sarmuji. (golped)
Komentar
Posting Komentar