(Foto: ketua PWM Jateng Tafsir)
Kabarpatigo.com - KUDUS - Kajian Ramadan 1446 H dan Dialog Ideopolitor yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah kembali sukses terlaksana.
Setelah sebelumnya diadakan di Regional Semarang dan Surakarta, kini acara berlangsung di Regional Pati pada Sabtu (15/3/25) yang bertempat di RS Sarkies Aisyiyah Kudus.
Kegiatan ini dihadiri hampir 100 peserta dari berbagai daerah, seperti Kudus, Pati, Jepara, Rembang, Blora, serta peserta tambahan dari Demak. Sejak pagi hingga menjelang berbuka puasa, mereka mengikuti sesi kajian dengan antusias.
Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, turut hadir bersama Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Rozihan, Wahyudi, dan M Abdul Fattah Santoso. Hadir pula Sekretaris PWM Jawa Tengah, Dodok Sartono, serta Bendahara PWM Jawa Tengah, Sofyan Anif.
Dalam sambutannya, Tafsir menyampaikan apresiasi kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus dan RS Sarkies selaku tuan rumah yang telah menyiapkan acara dengan baik.
“Dialog Ideopolitor merupakan program Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang ditujukan bagi seluruh pimpinan persyarikatan, mulai dari pusat hingga ranting,” ujar Tafsir.
Baca juga: Bantu Ekonomi dan Promosi Gerakan Ramah Lingkungan, Muhammadiyah Luncurkan Becak Listrik
Baca juga: Hadiri Tarhima ke-4, Wabup Chandra Apresiasi TNI dalam Program TMMD
Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini memiliki peran strategis dalam memperkuat pemahaman ideologi dan wawasan kebangsaan bagi para pimpinan Muhammadiyah.
Menurutnya, Muhammadiyah sebagai organisasi Islam berkemajuan harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar keislaman.
“Kita tidak boleh tertinggal dalam perkembangan zaman. Islam Berkemajuan yang kita usung menuntut kita untuk senantiasa berpikir progresif, tetapi tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam yang mencerahkan,” ungkapnya.
Tafsir juga mengajak seluruh peserta untuk lebih aktif dalam memahami dan menerapkan konsep wasathiyah dalam kehidupan sehari-hari.
“Moderasi beragama bukan sekadar slogan, tetapi harus benar-benar dipraktikkan. Kita harus menjadi umat yang mampu menunjukkan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin,” tegasnya.
Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan beberapa materi utama, di antaranya:
- Ideologi dan Paham Agama Muhammadiyah.
- Karakter Islam Berkemajuan: Wasathiyah.
- Transformasi dan Aplikasi Sistem Organisasi Muhammadiyah Menuju PMM (+ Bimbingan Teknis).
Kajian Ramadan dan Dialog Ideopolitor kemudian ditutup dengan buka puasa bersama. Selanjutnya, agenda serupa akan diselenggarakan di Regional Pekalongan pada Minggu (16/3/25) bertempat di Pendopo Kabupaten Tegal. (red)
Komentar
Posting Komentar