Pati Maju Sejahtera: Mengenal Pusaka Kuluk Kanigoro (part 3)

(Foto: pusaka Kuluk Kanigoro)

Kabarpatigo.com - PATI - Pusaka bagi sebuah kerajaan adalah benda bernilai khusus yang diwariskan secara turun-temurun dari beberapa generasi. Pusaka bisa berupa barang antik, senjata, perhiasan, kitab suci, dan lain-lain.

Begitu pula Pati yang awal mula bernama Pesantenan, tentu mempunyai peninggalan yang sakral.

Peninggalan sakral itu, yakni Pusaka Kuluk Kanigoro.

Baca juga: Pati Maju Sejahtera: Bidang Sejarah (part 5)

Baca juga: Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Membangun Peradaban Islam yang Moderat dan Maju

Baca juga: Tips Penting Jalani Puasa Agar Tetap Sehat

Baca juga: Beras, Minyak Goreng, dan Tepung Stabil, Harga Bawang Merah di Pati Mulai Naik

Ada 2 model atau bentuk pusaka Kuluk Kanigoro ?

a. Perda 1 tahun 1971 perihal Lambang Daerah Pati didalamnya ada lambang pusaka Kuluk Kanigoro dan Keris Rambut Pinutung.

b. Pusaka keris Rambut Pinutung merupakan senjata pusaka sebagai "Lambang Kejayaan" Pati.

c. Kuluk Kanigoro merupakan busana istana (kraton/kerajaan) sebagai "Lambang Persatuan" Pati.

d. Bentuk (model) Kuluk Kanigoro ada 2 macam yang membuat kebingungan atau tanda tanya bagi masyarakat Pati, yaitu:

-Model Kuluk Kanigoro warna kuning

-Model Kuluk Kanigoro warna merah 

Baca juga: Takbir Keliling, Warga Pati Dilarang Gunakan Sound Horeg

Baca juga: Hindari Jual Beli Jabatan di Pemkab Pati, Bupati Sudewo: Promosi Jabatan Objektif

Pembahasan Pusaka Kuluk Kanigoro 

a. Model Kuluk Kanigoro warna kuning mempunyai ciri dominan sebagai berikut:

- Warna kuning logam kuningan.

- Motif lung-lungan.

- Mudah dijumpai.

- Banyak dijual.

- Pengerjaan sederhana.

- Sembarang orang bisa melihat.

Catatan:

Model Kuluk Kanigoro seperti tersebut yang dikirab ketika prosesi kirab boyongan Hari Jadi Pati.

b. Model Kuluk Kanigoro warna merah mempunyai ciri dominan sebagai berikut:

- Warna merah hati.

- Motif sumpingan.

- Plipit kuning emas.

- Sulit dijumpai.

- Tidak ada yang jual.

- Pengerjaan rumit.

- Orang tertentu yang bisa melihat.

Catatan:

Model Kuluk Kanigoro ini yang replikanya dipajang di:

- Alun-alun Pati sisi selatan ukuran besar.

- Sekeliling Alun-alun Pati ukuran kecil-kecil.

- Teras gedung DPRD Pati ukuran sangat besar.

c. Prosesi boyongan Hari Jadi Kabupaten Pati diselenggarakan pertama kali sejak 1994.

d. Adapun prosesi boyongan kirab berikutnya diadakan setiap 5 tahun sekali.

e. Setiap periode Bupati menjabat hanya diwajibkan 1 kali menyelenggarakan prosesi berupa arak-arakan dan kirab pusaka peringatan Hari Jadi Pati.

f. Rute arak-arakan boyongan kirab pusaka Kuluk Kanigoro dimulai dari Pendapa Kemiri menuju Pendapa Kaborongan.

g. Maka pada saat peserta kirab sampai Alun-alun Pati, bersamaan ini pula ribuan mata masyarakat akan tertuju menyaksikan pemandangan Kuluk Kanigoro dengan bentuk yang berbeda sehingga masyarakat bingung antara model Kuluk Kanigoro yang diarak dengan Kuluk Kanigoro yang dipajang di Alun-alun.

Kesimpulan

a. Sehubungan adanya 2 model Kuluk Kanigoro yang membingungkan maka sebaiknya segera diputuskan dari pihak yang berkompeten dengan syarat ada dokumen tulis atau referensi yang menyatakan bahwa "model tersebut adalah Kuluk Kanigoro"

b. Kuluk Kanigoro bisa dikembangkan dengan inovasi bernilai ekonomi tinggi dalam bentuk:

- Cindera mata

- Kerajinan lokal-

- Asesoris

- Gantungan kunci

- Pin

- Dll

Penutup 

Semoga ke depan Pati lebih baik dan maju.

Bersambung...

Komentar