(Foto: Alun-Alun Pati)
Kabarpatigo.com - Mengapa pembangunan museum didahulukan untuk membangun Pati Maju dan sejahtera?
Pembangunan Museum
1. Permasalahan.
Pati yang usianya lebih dari 700 tahun tidak mempunyai museum.
2. Pengantar.
Peradaban daerah Pati lebih tua atau lebih dulu bila dibandingkan dengan daerah lain.
Kisahnya sebagai berikut:
1. Sekitar abad ke-8 Gunung Rahtawu (Muria) terpisah dengan Pulau Jawa oleh air laut atau selat yang memanjang dari Semarang sampai Juwana. Semakin lama selat semakin menyempit karena endapan lumpur dari gunung yang akhirnya dangkal menjadi Sungai Silugonggo.
2. Saat Raja Pajang yaitu Sultan Hadiwijaya bertahta memberi kuasa kepada 2 tokoh yaitu kepada Ki Penjawi atas Bumi Perdikan Pati (sudah banyak penduduknya) dan kepada Ki Pemanahan atas Alas Mentaok (hutan belantara) yang tidak berpenghuni orang.
Baca juga: Pati Maju Sejahtera: Pembangunan Tugu Penthol (part 2)
Baca juga: Mudik Lebaran 2025: Jadwal Libur Dimajukan, Mudik Gratis Disiapkan
Baru kemudian berpuluh-puluh tahun lamanya hutan dibabat menjadi sebuah desa Mataram yang kemudian menjadi Mataram Yogja dan Solo.
(Keterangan: ini membuktikan bahwa antara Pati dengan Mataram statusnya sama/sejajar/sederajat)
Baca juga: Tawarkan Pemandangan Eksotis, Bukit Syahdu Menjadi Alternatif Wisata Alam di Pati
Baca juga: Libur Sekolah Dimajukan, Cuti Bersama Lebaran 2025 Ditambah, Cek Jadwalnya
Catatan:
1. Berdasarkan data tersebut maka wilayah Pati peradabannya lebih dulu ada penduduknya/tinggi peradabannya bila dibandingkan wilayah Yogja dan wilayah Solo.
2. Pati dengan usianya lebih dari 700 tahun (peringatan Hari Jadi Pati 7 Agustus 1323) merupakan satu-satunya kabupaten di eks karesidenan yang belum punya Museum sendiri.
Sehingga Kabupaten Pati dapat dimaknai sudah ketinggalan jauh bila dibandingkan kabupaten Rembang, Blora, Jepara yang masing- masing mempunyai 1 museum, bahkan Kabupaten Kudus mempunyai 3 museum yaitu:
-Museum Kretek
-Museum Jenang
-Museum "Pati Ayam"
(sebaiknya namanya diubah dari museum "Pati Ayam" menjadi museum "Kudus Ayam")
Baca juga: Selama Ramadhan Tempat Karaoke di Pati Dilarang Beroperasi
Kesimpulan:
1. Sampai saat ini di Pati sudah membangun fasilitas bangunan 527 gedung (sekolah+olah raga, dll). Dari sejumlah gedung tersebut tidak ada 1 pun bangunan untuk fasilitas museum.
Umpama Pati membangun 1 fasilitas lagi/memakai bangunan lain yang layak dan representatif dipakai untuk Museum Pati itu masih sangat wajar dan sangat proporsional.
2. Sudah selayaknya Pati mulai sekarang merencanakan serta membangun Museum seperti kabupaten lainnya. Bila perlu museum Pati dirancang multifungsi guna untuk kepentingan pendidikan, destinasi wisata, UMKM, pergelaran, kuliner, dll.
3. Saya berharap (penulis) semoga Kabupaten Pati ke depan minimal 100 tahun lagi Pati sudah memiliki museum yang megah dan terbaik di Jawa Tengah sebagai wahana edukasi untuk anak cucu serta generasi muda agar tidak melupakan sejarah perjuangan para leluhur yang telah mengorbankan jiwa dan raganya tanpa pamrih.
Penutup
Semoga ke depan Pati lebih baik dan maju
Bersambung...
*Direktur Yayasan Kyai Ageng Penjawi Pati
(Foto: Padepokan Kyai Ageng Penjawi Pati)
Komentar
Posting Komentar