Halal Bihalal, Ketua Muhammadiyah Pati: Momentum Instrospeksi dan Mengubah Mindset

(Foto: ketua PDM Pati Muhammad Luqman)

Kabarpatigo.com - PATI - Masih di bulan Syawal 1446 Hijiriah, melalui Majlis Tabligh Dakwah Komunitas Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pati menyelenggarakan halal bihalal.

Halal Bihalal yang diikuti pleno PDM, unsur pembantu persyarikatan (UPP),  Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), dan warga Muhammadiyah diselenggarakan di Masjid Moch Dahlan Pati, Minggu (20/4/25) pagi.

Baca juga: Halal Bihalal IKKP, Firman Soebagyo Dukung Gebrakan Maju Bupati Pati Mensejahterakan Rakyat

Baca juga: Berangkat Pertengahan Bulan Mei, Sebanyak 1.325 Calon Jamaah Haji Asal Pati Ikuti Manasik Haji

Pelaksanaan halal bihalal ini dibarengkan dengan agenda rutinitas Kajian Ahad Pagi Majlis Tabligh Dakwah Komunitas yang dikonsep dengan agenda Halal Bihalal pengurus dan warga Muhammadiyah Pati.

Ketua PDM Pati, Muhammad Luqman sebagai pembicara utama dalam Halal Bihalal menyampaikan bahwa pasca Ramadhan dan memasuki bulan Syawal tidak sekedar bertemu, silaturahmi, makan-makan, dan maaf maafan, melainkan momentum untuk introspeksi atau muhasabah.

Baca juga: Halal Bihalal SUMU Malang Raya: Bahas Perencanaan Bisnis Para Pemenang & Visi Besar Menuju 2045

Baca juga: Sebanyak 110 Siswa SD Muhammadiyah Pati Ikuti Proses Wisuda Tahfidz Alquran

Baca juga: Fokus Pendidikan Demi Masa Depan Pati, Bupati Terapkan Jam Malam untuk Anak

"Momentum halal bihalal bukan hanya bertemu, silaturahmi, makan-makan, mengucapkan maaf melainkan waktu yang tepat untuk introspeksi atau muhasabah," tutur M. Luqman.

Selain waktu tepat untuk introspeksi atau muhasabah, M Luqman juga menekankan bahwa agenda halal bihalal ini juga merupakan momen yang tepat untuk mengubah mindset.

Menutup pembicaraannya, Luqman menyampaikan ucapan mohon maaf sebagai pribadi maupun atas nama persyarikatan kepada seluruh jamaah yang hadir mengikuti halal bihalal.

"Taqabballlahu minna wa minkum taqabballlahu ya kariim, sebagai pribadi dan atas nama persyarikatan, mohon maaf kalau persyarikatan belum mencukupi, baik sosial, kesehatan, pendidikan, atas nama persyarikatan kami mohon maaf," pungkasnya. (aa)

Komentar