Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Tlogowungu Gelar Halal bi Halal

(Foto: sekretaris PDPM Pati, Ahmad Syarif saat isi tausyiah Halal Bihalal PCA Tlogowungu, Sabtu 12 Apr 2025)

Kabarpatigo.com - TLOGOWUNGU - Bertemakan "Satu Hati Satu Rasa di Hari Fitri", Ketua Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Tlogowungu, Asni Nurlaela menyampaikan inti Halal biHalal adalah saling memaafkan dan silaturrahmi, Sabtu (12/4/25).

Sekretaris Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Pati, Ahmad Syarif menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Syarif menyampaikan Surah Fatir ayat 32 bahwa Allah mewahyukan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad. Kemudian ajaran-ajaran Al-Qur’an itu diwariskan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih.

Mereka itu adalah umat Nabi Muhammad, sebab Allah telah memuliakan umat ini melebihi kemuliaan yang diperoleh umat sebelumnya.

Kemuliaan itu tergantung kepada sejauh manakah ajaran Rasulullah itu mereka amalkan, dan sampai di mana mereka sanggup mengikuti petunjuk Allah.

Baca juga: Serukan Aksi Nyata! Bunda PAUD Pati Dukung SE Bupati dan Perkuat Karakter Anak Sejak Dini

Baca juga: Bersama KPU se Jateng, KPU Jateng Gelar Evaluasi dan Fokus Pada Kualitas Regulasi

Tingkatan-tingkatan orang mukmin yang mengamalkan Al-Qur’an: pertama, Orang yang zalim kepada dirinya. Maksudnya orang yang mengerjakan perbuatan wajib dan juga tidak meninggalkan perbuatan yang haram.

Kedua, Muqtaṣid, yakni orang-orang yang melaksanakan segala kewajiban dan meninggalkan larangan-larangannya, tetapi kadang-kadang ia tidak mengerjakan perbuatan yang dipandang sunah atau masih mengerjakan sebagian pekerjaan yang dipandang makruh.

Baca juga: RSUD Soewondo Pati, Riwayatmu Kini

Baca juga: Usai Halal Bihalal dengan Siswa, Guru dan Karyawan SMP Muhi Pati Silaturrahim ke PCM Pati kota

Ketiga, Sābiqun bil-khairāt, yaitu orang yang selalu mengerjakan amalan yang wajib dan sunah, meninggalkan segala perbuatan yang haram dan makruh, serta sebagian hal-hal yang mubah (dibolehkan).

Dengan kata-kata lain, yaitu: 1. Orang yang masih sedikit mengamalkan ajaran Kitabullah dan terlalu senang menuruti hawa nafsunya, atau orang yang masih banyak perbuatan kejahatannya dibanding dengan amal kebaikannya.

2. Orang yang seimbang antara amal kebaikan dan kejahatannya. 3. Orang yang terus-menerus mencari ganjaran Allah dengan melakukan amal kebaikan.

Di akhir ceramahnya, Ahmad Syarif mengajak warga ‘Aisyiyah untuk selalu istiqomah dalam ketaatan kepada Allah SWT agar kelak warga ‘Aisyiyah bisa reuni di hari akhir nanti.

Acara berlangsung khidmat dengan rangkaian kegiatan mulai dari tausiyah keagamaan, ramah-tamah, hingga saling bermaafan.

Kegiatan yang berlangsung di kediaman Ibu Wartini warga Aisyiyah Tlogowungu dihadiri lebih dari 150 orang. Suasana kekeluargaan terasa kental, mencerminkan semangat persatuan warga ‘Aisyiyah. (as)

Komentar