(Foto: Bupati Pati Sudewo)
Kabarpatigo.com - PATI - Proses seleksi pegawai RSUD Soewondo kembali menjadi sorotan setelah Bupati Pati mengungkap adanya dugaan praktik suap dalam rekrutmen.
Meski tes tertulis dan wawancara telah digelar secara resmi, isu bahwa beberapa oknum masuk tanpa prosedur dan membayar sejumlah uang mengemuka ke publik.
“Ada yang masuk tanpa seleksi, bahkan diduga menyuap antara Rp 80 juta sampai Rp 100 juta per orang. Kalau mereka mau lapor polisi karena tidak lolos, silakan saja. Tapi kami pun siap lapor balik,” tegas Bupati.
Baca juga: Dandim Pati Hadir Kegiatan Panen Raya Padi di Desa Karangwage Trangkil
Pernyataan ini muncul saat Bupati melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Soewondo, yang juga menyoroti buruknya kondisi rumah sakit, Jumat (11/4/25).
Namun, isu seleksi pegawai menjadi perhatian utama karena menyangkut kualitas layanan publik dan integritas aparatur.
“Saya tidak akan mentolerir praktik curang. Kalau terbukti ada pegawai yang menyuap, saya pecat. Rumah sakit butuh SDM yang profesional, ramah, dan beretika,” lanjutnya.
Baca juga: "SI POLA CEKAL", Program Satpolairud Polresta Pati dalam Mencegah Kebakaran Kapal
Baca juga: Wacana Pengaturan Penggunaan HP Bagi Anak Kecil, Ini Kata Bupati Sudewo!
Di sisi lain, Bupati juga menyampaikan kondisi RSUD Soewondo yang memprihatinkan. Sarana-prasarana disebut tidak layak, konektivitas antarbangsal buruk, serta sirkulasi udara yang pengap. Bahkan lantai keramik pun tidak seragam.
Untuk mengatasi hal ini, Pemkab telah menggandeng firma arsitektur PT PENTA dari Jakarta untuk merancang ulang rumah sakit secara profesional.
Namun tantangan lain muncul, yakni kondisi keuangan RSUD yang sedang tidak sehat.
“Bisa dibilang tidak ada uang. Tapi kami akan usahakan dukungan dari APBD agar perubahan tetap bisa berjalan,” katanya.
Direktur baru RSUD Soewondo, dr. Rini Susilowati, diharapkan mampu membawa perubahan secara bertahap, baik dari sisi tata kelola maupun pelayanan. (pn)
Komentar
Posting Komentar